Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Eropa di Ambang Perang yang Mengkhawatirkan?

6 Maret 2025   09:30 Diperbarui: 6 Maret 2025   12:33 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. AP/Olivier Matthys 

Situasi geopolitik Eropa saat ini berada pada titik kritis yang belum pernah terjadi sejak Perang Dunia II. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot baru-baru ini menyatakan bahwa "risiko perang di Eropa, di Uni Eropa tidak pernah setinggi ini." 

Pernyataan seolah menggemakan kekhawatiran mendalam di kalangan para pemimpin Eropa. Penyebab kekhawatiran itu adalah konflik Ukraina-Rusia yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini. 

Barrot dengan gamblang menyatakan, "Ancaman terus mendekati kita, garis depan terus mendekati kita." Pernyataan itu juga mengindikasikan bahwa perang yang semula dianggap terlokalisasi kini berpotensi menyebar ke negara-negara Eropa lainnya.

Pernyataan Barrot itu muncul dalam konteks pertemuan puncak di London yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Dalam pertemuan tersebut, Starmer menegaskan bahwa Eropa berada di "persimpangan sejarah" dan menekankan pentingnya tindakan nyata, bukan sekadar retorika. 

Pertemuan yang dihadiri 18 pemimpin Eropa, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, menghasilkan empat rencana konkret untuk mendukung Ukraina. Yang menarik adalah pertemuan pemimpin Eropa itu berlangsung setelah terjadi ketidaksepakatan antara Ukraina dan AS.

Ukraina pantas lega dengan dukungan negara-negara di Eropa. Walau AS di bawah Trump menjauh, situasi Ukraina mendapat perhatian dari Eropa.

Rencana itu mencakup peningkatan bantuan militer dan tekanan ekonomi terhadap Rusia, jaminan kedaulatan Ukraina dalam perundingan perdamaian, penguatan kemampuan pertahanan Ukraina untuk mencegah invasi di masa depan, serta pembentukan koalisi negara-negara yang bersedia mempertahankan kesepakatan perdamaian.

Kekhawatiran 

Yang mengkhawatirkan, Starmer menyinggung kemungkinan pengerahan pasukan darat dan pesawat tempur Inggris jika diperlukan. Kemungkinan ini meripakan sebuah indikasi keseriusan ancaman yang dihadapi. 

Pernyataan ini sejalan dengan usulan Prancis dan Inggris untuk gencatan senjata parsial selama satu bulan, tidak termasuk pertempuran darat. Usulan dan rencana itu tentu saja masih sepihak atau belum mendapat kesepakatan dari Rusia sebagai pihak yang bersangkutan langsung dengan Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun