Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Momentum Baru Diplomasi Prabowo dan Erdogan

12 Februari 2025   14:19 Diperbarui: 12 Februari 2025   20:43 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden RI Prabowo Subianto hujan-hujanan menyambut kedatangan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan bersama istri, Emine Erdogan, di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (11/2/2025). (KOMPAS.com/Rahel) 

Kunjungan kenegaraan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia pada 11-12 Februari 2025 menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. 

Momen hangat penyambutan oleh Presiden Prabowo Subianto di Lanud Halim Perdanakusuma, yang diwarnai sapaan "Assalamualaikum, how are you?" dari Erdogan, mencerminkan kedekatan personal dan diplomatik antara dua pemimpin negara muslim terbesar di kawasan masing-masing.

Indonesia dan Turki memiliki banyak kesamaan yang menjadi modal kuat untuk kerjasama yang lebih intensif. Kedua negara merupakan kekuatan ekonomi regional dengan populasi muslim terbesar di kawasannya. 

Keduanya juga memiliki posisi strategis sebagai jembatan antar benua - Indonesia menghubungkan Asia-Pasifik dengan Samudera Hindia. Sementara itu, Turki menjadi penghubung Asia dengan Eropa.

Yang paling menarik adalah bahwa kedua negara termasuk kekuatan tengah (middle power) yang memiliki sikap independen terhadap berbagai kekuatan besar. Bahkan sikap independen itu berbeda dengan kekuatan tengah lain, seperti Jepang dan Australia yang lebih dekat ke AS.

Momentum kerjasama 

Sepanjang satu dekade terakhir, hubungan ekonomi kedua negara telah menunjukkan tren positif. Volume perdagangan bilateral mencapai angka signifikan, meski masih jauh dari potensi sebenarnya. Sektor-sektor seperti pertahanan, infrastruktur, dan industri halal menjadi area kerjasama yang menjanjikan. 

Turki, dengan kemajuan industri pertahanannya, dapat menjadi mitra strategis bagi modernisasi alutsista Indonesia. Sementara itu, Indonesia, menawarkan peluang besar bagi produk-produk halal Turki melalui pasar konsumen Muslim terbesar di dunia.

Di bidang geopolitik, kedua negara berbagi kepentingan dalam memperkuat posisi dunia Islam moderat. Sebagai anggota aktif Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Indonesia dan Turki dapat berkolaborasi dalam isu-isu global seperti Palestina, Islamofobia, dan pembangunan ekonomi negara-negara muslim. 

Posisi moderat kedua negara juga memungkinkan mereka menjadi mediator dalam konflik-konflik regional. Kepemimpinan Prabowo membuka peluang penguatan kerjasama pertahanan dan industri strategis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun