Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Posisi Strategis Indonesia: Dari KTT ASEAN, KTT G20, hingga KTT APEC

4 Desember 2022   21:06 Diperbarui: 7 Desember 2022   07:02 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara Asia Tenggara menjadi tuan rumah 3 konferensi internasional di bulan November 2022.| Dok AP and Reuters via asia.nikkei.com

Banyak krisis global memaksa pemerintah di berbagai negara berada di posisi tidak mampu merespon dengan baik. Negara-negara di benua Afrika atau di kawasan Pasifik tidak memiliki kemampuan memadai dalam merespon krisis pandemi Covid-19.

Kedua faktor itu, sebaliknya, justru mendorong negara untuk semakin bekerja sama dengan aktor-aktor non-negara dalam menyelesaikan berbagai krisis global. Kolaborasi global itu dilakukan dalam berbagai perundingan dalam pertemuan puncak antara para pemimpin negara dan pemangku kepentingan terkait.

Kemunculan isu-isu non-politik dan pertahanan (misalnya pandemi Covid-19) memaksa negara-negara bekerja sama dengan korporasi kesehatan global dalam produksi vaksin. 

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan China melalui perusahaan negara masing-masing dalam produksi dan distribusi vaksin di Indonesia. Indonesia melalui BUMN kesehatan Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac di China.

Sejak 10-13 November, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menghadiri KTT ASEAN d Phnom Penh (Kamboja). Yang menarik adalah pada saat KTT itu, Indonesia menerima estafet atau giliran kepemimpinan ASEAN dari PM Kamboja Hun Sen. 

Keketuaan ASEAN 2023 dipegang Indonesia setelah sepanjang 2022 secara penuh menjalankan Presidensi G20.

Selanjutnya, Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 pada 15-16 November 2022. Pertemuan puncak pemimpin 17 anggota G20 dihelat di Denpasar. Walau pemimpin Rusia, Brasil, dan Argentina tidak hadir, KTT G20 tetap dapat berjalan lancar. 

Di tengah pertentangan kepentingan global sebagai akibat dari perang Rusia-Ukraina, KTT G20 bahkan berhasil menyepakati Leaders' Declaration.

Rudal yang jatuh di perbatasan Polandia dan Ukraina bahkan tidak mampu membatalkan kesepakatan KTT G20 dalam bentuk Leaders' Declaration. Pertemuan mendadak di antara para pemimpin negara-negara anggota NATO di G20 dan AS kelihatan menjadi sebuah skenario untuk mengganggu kelancaran KTT G20 semata.

Setelah KTT G20 di Indonesia, para pemimpin dunia 'berpindah' ke Bangkok Thailand mengikuti KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), 18-19 November 2022. 

Walaupun para pemimpin negara yang hadir tidak sama persis, namun KTT APEC menyepakati Leader's Declaration G20 menjadi acuan penting dalam penyelesaian krisis global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun