Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Memahami Metaverse yang Menjengkelkan

28 Desember 2021   14:46 Diperbarui: 1 Januari 2022   03:15 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi konsep metaverse. (sumber: facebook-corp via kompas.com)

Sebagaimana internet menawarkan banyak pendidikan jarak jauh secara gratis atau lebih murah, maka metaverse diharapkan memiliki pengaruh pada kemudahan akses pendidikan. 

Bayangkan jika kampus Harvard hadir di metaverse dan menawarkan kemudahan bagi calon mahasiswa-nya. Kehadiran kampus itu di metaverse tentu saja sangat ditunggu masyarakat internasional untuk mengenai perbedaannya dengan kampus nyata-nya.

Jadi migrasi ke metaverse seperlunya saja, setidaknya pernah mengalami 'kenyataan rekaan' di metaverse menjadi siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Selama itu menguntungkan, maka metaverse menjadi pilihan menarik untuk memahami perkembangan teknologi.

Akhir kata, ulasan ini adalah terjemahan seorang dosen jadul mengenai metaverse yang menjengkelkan. Gambaran itu dan contohnya bisa saja salah, jadi mohon maaf juga. 

Para pembaca tentu saja dapat memiliki gambaran lain yang lebih benar dan komprehensif mengenai metaverse itu mengingat dunia rekaan itu belum ada atau masih pada fase paling awal.

Selamat datang metaverse!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun