Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demi AUKUS, Menlu Inggris Bertemu Lagi Dengan Menlu Indonesia

26 Desember 2021   13:49 Diperbarui: 26 Desember 2021   13:52 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
encrypted-tbn0.gstatic.com

Sikap hati-hati Indonesia terhadap AUKUS tidak hanya menimbulkan respon atau tanggapan semata, namun juga kunjungan menteri luar negeri (Menlu) dari beberapa negara besar, termasuk Inggris. Pada 11-12 November 2021 lalu, Menlu Inggris Elizabeth (Liz) Truss bertemu Menlu Retno Marsudi dan beberapa pimpinan lembaga tinggi di Jakarta. 

Yang menarik adalah bahwa mereka berdua sebenarnya telah bertemu di New York, Amerika Serikat, pada 20/9/2021. Menlu Inggris merasa perlu beetemu lagi dengan Menlu Retno untuk menegaskan komitmen bilateral kedua negara.

Soal bergabungnya Inggris dengan AUKUS dan sikap hati-hati ---jika bukan netral--- pemerintah Indonesia tampaknya bisa dipakai alasan utama bagi Menlu Truss bertemu Menlu Retno Marsudi lagi di Jakarta.

Secara umum, tujuan kunjungan itu adalah untuk meningkatkan kerjasama bilateral antara kedua negara di bidang ekonomi, teknologi, hingga terorisme. Liz Truss juga membahas eratnya hubungan sektor pertahanan Indonesia-Inggris. 

Salah satu agenda yang menarik perhatian adalah pembangunan kapal fregat di Surabaya pada 2022. Pertahanan di bidang maritim ini dinilai sebagai area yang potensial untuk kolaborasi antara kedua negara. 

Bagi Inggris, kerjasama dengan Indonesia merupakan bagian penting dari kooperasi ekstensif di area pertahanan. Inggris berkomitmen memperdalam kooperasi di bidang keamanan maritim.

Paska-Brexit
Sebagai salah satu negera kuat di Eropa, Inggris memiliki peran strategis dalam membangun arsitektur keamanan di benua biru itu. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau British exit (Brexit) memang telah memberikan pengaruh besar bagi kerjasama ekonomi regional di benua itu.

Meskipun begitu, Inggris tampaknya tetap mempertahankan posisinya dalam aliansi pertahanan NATO. Alasan itu mungkin mendorong Inggris untuk menyokong AS dalam pembentukan AUKUS bersama Australia. Memang tidak disebutkan secara rinci, masing-masing negara berkontribusi apa dan kewajiban masing-masing.

Namun demikian, dukungan Inggris paska-Brexit terhadap AUKUS memberi sinyal kuat mengenai ambisi kepentingan maritimnya di kawasan Indo-Pasifik. Kedekatan Inggris dan Australia menjadi faktor penting bagi AS mengajak kedua negara dalam pakta pertahanan maritim itu.

Bukan sebuah kebetulan ketika kunjungan Menlu Inggris ke Indonesia diletakkan dalam kerangka mencari peluang mendekatkan kerjasama bilateral, khususnya di bidang maritim. Ketimbang AS, Inggris cenderung memiliki citra lebih baik di mata warganegara Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun