Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menghormati Senior, Menghindari Senioritas

9 Agustus 2021   20:07 Diperbarui: 9 Agustus 2021   20:36 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para senior adalah pemilik sejarah awal pendirian dan pengembangan kantor sebelum para dosen muda datang. Hubungan senior dan yunior di kampus seringkali tricky dan dilematis.

Bagi mas Dab, dosen yunior adalah pemilik pengetahuan dan perkembangan terbaru dalam pengetahuan. Hubungan yang seimbang dan dinamis perlu dibangun dengan para yunior.

Kedua, bekerja sama di dalam sebuah tim. Bekerja tidak hanya untuk satu-dua tahun saja, tetapi bisa hingga pensiun di kantor sama. Bekerja sama bisa menjauhkan individualisme. Memang ada kerja-kerja individu, namun kerjasama dengan rekan dosen lain selalu diupayakan.

Gara-gara keinginan bekerjasama itu, mas Dab dicurigai membangun kelompok ekslusif. Padahal kecenderungan itu bukanlah kesengajaan, namun lebih ke kecocokan dalam bekerjasama. Meskipun demikian, usaha mas Dab menjauhi senioritas bisa dilakukan.

Ketiga, menjauhi godaan menjadi serba sok atau paling dalam banyak hal. Dunia perdosenan sama saja dengan dunia kerja lainnya. Kebetulan saja bidang kerja dosen adalah pengetahuan. Secara tersembunyi ada pertarungan kemampuan menguasai pengetahuan sebagaimana politik kantor lainnya.

Variasi cara-cara lain masih banyak. Apalagi ketika konteks atau lokasinya berbeda dapat memerlukan cara yang berbeda untuk menghindari persoalan yang sama, yaitu senioritas.

***
Tentu saja, saya harus menghaluskan cerita mas Dab di atas. Beberapa contoh dan nama terpaksa harus saya hilangkan. Begitu pula saya harus memilih diksi yang tepat. Walaupun mas Dab itu seorang dosen (seperti saya), kemampuan bercerita jauh di bawah keahlian verbalnya di depan mahasiswa.

Begitulah nasib saya berteman dengan seorang mas Dab. Yang pasti, mas Dab sepertinya sedang menerapkan senioritasnya. Padahal saya sebenarnya berumur lebih tua daripada dia. Ya bisa juga mas Dab berpikir begitu. Maklumlah dia itu anak dari kakaknya bapak saya. Bapaknya mas Dab itu kakaknya bapak saya.

Relasi sosial semacam itu memang sering saya lupakan. Dalam masyarakat modern, relasi sosial kekeluargaan seperti itu sudah jarang ada atau tidak diterapkan lagi. Namun begitu, mas Dab menganggap saya lebih yunior karena posisi bapaknya di keluarga besar.

Pikiran Mas Dab ternyata dipenuhi paradoks. Dia menjauhi senioritasnya di kantor, namun memeluk senioritas itu dalam hubungan kekeluargaannya. Ampun-apunan deh. Dunia mas Dab memang beda:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun