Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Orang-orang Ini Tetap Bekerja Pas Lebaran, Apa Saja Pekerjaannya?

10 Mei 2021   23:18 Diperbarui: 11 Mei 2021   21:03 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas penjaga lintasan KA yang tetap bertugas di hari raya Idulfitri. Foto: Suharno/Tribunnews

Ketiga pekerjaan itu hanya sebagian kecil saja dari banyak pekerjaan lain di berbagai bidang yang terpaksa tetap masuk kerja ketika hari Idul Fitri.

Pertanyaan yang sering muncul: 

Bagaimana mereka dan keluarga beradaptasi dengan pekerjaan? Apa saja yang mereka lakukan agar tetap bisa ber-Lebaran, walau harus masuk kerja? Salah satu hal penting yang bisa dipelajari dari peristiwa itu adalah toleransi.

Mereka telah melakoni pekerjaan itu selama bertahun-tahun, tanpa mengeluh. Sejak awal bekerja di sana, mereka telah menyadari risiko tetap masuk kerja pas hari-hari besar, baik hari besar agamanya sendiri maupun agama lain. 

Pada awalnya, situasi ini membuat mereka dan keluarga masing-masing terpaksa melakoni kenyataan itu. Lalu, mereka pun menjadi maklum dan memahami situasi masing-masing.

Kebetulan saja di pekerjaan-pekerjaan itu, kebanyakan karyawannya beragam dalam hal agama. Ada toleransi atau kesepahaman untuk mengatur di antara mereka sendiri, jika harus masuk kerja pas Lebaran. 

Di sini, toleransi tidak hanya terjadi di antara para pegawai atau karyawan yang berbeda agama, namun juga di antara sesama yang beragama Islam.

Selain itu, tantangan ini juga diantisipasi dengan cara, misalnya, yang senior diizinkan mengikuti sholat Ied di rumah, lalu masuk kantor. Sementara itu, pegawai junior atau anak bawang tetap masuk dan sholat Ied bersama teman-teman sekantor di masjid atau tempat sholat di sekitar kantor.

Sementara itu di pekerjaan kedua, pengaturan karyawan masuk di hari Lebaran lebih leluasa karena kebanyakan masih berusia muda. Ada juga situasi bahwa biasanya karyawan Muslim masuk kantor di shift atau giliran jaga/masuk yang siang atau sore, sehingga bisa menjalankan sholat Ied dan menikmati suasana Lebaran di rumah. Sementara itu, karyawan yang non-Muslim masuk seperti biasa di shift pagi.

Kalaupun ada yang masuk pagi, mereka biasanya mengikuti sholat Ied di sekitar mall atau pertokoan. Sekali lagi, ada kebiasaan bahwa karyawan anak bawang atau yang rumahnya dekat kantor yang diminta melakukan itu. 

Tidak ada paksaan dalam menjalankan situasi seperti itu, namun ini adalah situasi yang saling memahami. Situasi itu biasanya sudah menjadi kebiasaan dan menjadi bagian dari toleransi di antara karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun