Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kepentingan Kaesang Ketika Punya "Pangarep" di Persis Solo

26 Maret 2021   00:04 Diperbarui: 26 Maret 2021   00:11 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pict-c.sindonews.net/salsabila/

Tiga cabang olah raga menjadi viral secara berturut-turut. Pertama, bulutangkis lewat kisruhnya All England. Lalu, catur melalui duel Dewa Kipas lawan GMW Irene. Terakhir, sepakbola lewat klub Persis yang dibeli Kaesang Pangarep. Apakah viralnya ketiga cabang olah raga itu by design atau kebetulan saja? Entahlah, bisa ditanyakan ke para netizen +62 sebagai pelaku viralnya.

Lalu, siapa menyangka Kaesang menjadi pemilik baru klub sepakbola Persis Solo? Ini niatan serius? Atau sekedar pengalih perhatian setelah Kaesang meng-ghosting atau di-ghosting teman dekatnya? Atau cuma keinginan Kaesang meniru viralnya berita tentang AHY dan Partai Demokratnya yang bisa bertahan selama sebulan lebih? Entah juga soal ini.

Yang pasti, pembelian klub itu tentu saja merupakan upaya serius Kaesang untuk mendongkrak prestasi sepakbola Solo, kota kelahirannya. Uang sebanyak 40 persen saham telah dikeluarkan Kaesang untuk membeli klub itu pasti dengan tujuan atau kepentingan-kepentingan tertentu. Ini tentu saja tidak main-main. Lalu, merebaklah berbagai prediksi atau kemungkinan mengenai motif atau kepentingan Kaesang melakukan akuisisi saham yang berujung pada kepemilikan mayoritasnya di Laskar Samber Nyawa itu.

Mari kita lacak kepentingan itu dari pangarep-nya sang Pisang...eh... sang Kaesang.

Kepentingan bisnis
Yang pertama adalah kepentingan bisnis. Kepentingan ini sudah pasti ada dalam pembelian klub sepakbola. Hitung-hitungan untung dan rugi. Walaupun di jangka pendek mungkin lebih banyak ruginya ketimbang benefit di kepentingan lain, seperti keluarga atau daerah. Apalagi situasi pandemi pada saat ini, laga sepakbola masih nir-penonton yang hadir langsung secara fisik.

Meski begitu, kepentingan bisnis tetap menarik ketika kepemilikan di Persis memberi jalan pada bertaburannya bisnis sang Kaesang sebelumnya. Mungkin di setiap laga Persis akan ada gambar Sang Pisang. Atau jersey Persis Solo bakal bergambar Pisang dan seterusnya. Kabarnya, begitu Kaesang masuk Persis, sponsor-sponsor lain juga berebut mendulang prospek untung di klub itu.

Kepentingan keluarga
Kepentingan kedua berkaitan dengan keluarga. Semua orang tentu membayangkan adanya kepentingan keluarga. Ini bisa keluarga Pak Jokowi atau Kaesang sendiri yang syahdan akan berkeluarga dalam waktu dekat. Mungkin ada foto resmi antara pemain Persis dengan keluarga pemilik, termasuk keluarga Erick Thohir dan keluarga Anindya Bakrie. Dua nama terakhir juga merupakan pemilik saham Persis Solo.

Kepentingan daerah
Yang ketiga adalah kepentingan mengangkat pamor kota Solo menjadi kepentingan Kaesang yang tidak terelakkan. Kota Solo menjadi home-base bagi klub Persis. Kehadiran Kaesang sebagai pemilik diharapkan dapat menjadi magnet untuk menarik lebih banyak penonton di setiap laga. Bahkan ada juga kelompok fans atau pendukung Persis dengan segala asesoris-nya.

Meningkatnya jumlah penonton pada laga sebagai tuan rumah tentu saja menambah pundi-pundi Kota Solo. Apalagi jika penampilan Persis Solo yang positif dapat meningkatkan kualitas Kota tersebut dalam sepak bola dan olah raga lainnya.

Apalagi kepala daerah Solo adalah kakak sendiri, Gibran Rakabuming Raka. Wajar jika ada kecurigaan bahwa kakak dan adik akan menggunakan fasilitas daerah demi kepentingan masing-masing. Harapannya, mereka tidak melanggar etika dan aturan main yang berlaku. Jika berjalan lancar, Persis pun bertanding tanpa noda yang bisa muncul dari kakak beradik itu.

Kepentingan olah raga
Sepakbola adalah olah raga kolektif dengan penonton terbanyak dalam setiap laga. Yang menarik adalah Kaesang berkongsi dengan Eric Tohir, Menteri BUMN dan konglomerat pemilik grup Mahaka. Dalam kongsi itu, Erick mengutus anaknya, Mahendra Agakhan Thohir, yang menjadi Presiden Komisaris PT Persis Solo Saestu (PT PSS). Pengalaman Erick sebagai mantan bos klub sepakbola Italia, Inter Milan bisa mendorong profesionalisme Persis Solo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun