Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Drama Partai Demokrat Bakal Berjilid-jilid akibat Kepentingan Politik

9 Maret 2021   07:27 Diperbarui: 9 Maret 2021   07:33 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.kompas.tv

Lalu, kubu PD versi KLB Sibolangit juga ke Kemenkumham untuk mendaftarkan hasil KLB Sibolangit, termasuk di dalamnya susunan pengurus partai pada Senin (08/03/21). 

Pertarungan sesungguhnya terkait dualisme kepemimpinan Partai Demokrat kini sudah dimulai dengan melibatkan pemerintahan Jokowi lewat Kemenhukham.

Ada tiga kepentingan politik bertarung dalam krisis internal PD, yaitu kubu AHY-SBY, Moeldoko, dan pemerintah. Pertarungan itu bisa saja mengerucut antara AHY-SBY dengan Moeldoko-Pemerintah. Pertarungan kepentingan politik berebut partai politik bukanlah sesuatu yang di Indonesia.

Kasus PD bukan sesuatu yang khas dan unik milik parpol ini saja. PDIP, PKB, Partai Berkarya pernah mengalaminya. Bahkan SBY ditengarai memiliki andil besar dalam kisruh politik di kedua parpol itu ketika sedang berkuasa. Banyak pengamat menganggap kisruh PD ini adalah karma dari masa lalu-nya.

Sejarah partai politik Indonesia selalu diwarnai banyak friksi dan fragmentasi di dalam partai politik. Pihak internal dan eksternal parpol memiliki hubungan yang dinamis dan fleksibel sesuai kepentingan tiap pihak. Pihak internal yang kalah bisa membalas dendam dengan mengajak masuk pihak eksternal yang dirasa kuat. 

Mau berapa jilid konflik internal PD ini akan berlangsung? Tergantung pada kepentingan politik yang ada. Hanya kepentingan politik yang berkonflik itu yang bisa 'menyatukan' mereka. Kali ini, semua itu demi mencari dan mengukur peluang tiap aktor menuju Pilpres 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun