Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Diplomasi 1: Catatan Mengenai Perkembangan Awal Diplomasi

27 Januari 2021   11:53 Diperbarui: 27 Januari 2021   12:35 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS7Ua9wqCkJU2zHp8fAa61SIk1qZfpThf9sqw&usqp=CAU


Diplomasi bisa dilakukan seorang warganegara atas nama pribadi dan juga atas nama negara yang memberinya tugas sebagai seorang diplomat. Sebagai seorang individu, seseorang sebenarnya menjalankan praktek-praktek diplomasi, misalnya negosiasi, dalam kesehariannya. Meyakinkan orang lain bahwa rencana kegiatannya adalah baik dan bermanfaat adalah kegiatan sederhana dari diplomasi.

Diary atau catatan kuliah ini lebih banyak bicara tentang diplomasi dalam hubungan internasional (HI). Sebagai sebuah catatan kuliah, tulisan ini memang ditujukan ke mahasiswa di jurusan HI, namun saya juga berharap catatan ini bisa bermanfaat bagi pembaca umum (general readers). Di perkuliahan, mahasiswa diwajibkan membaca tulisan-tulisan akademik (buku dan artikel jurnal) sebagai bacaan utama. Sedangkan catatan kuliah ini berfungsi sebagai materi tambahan dengan gaya bahasa yang lebih santai.

Definisi Diplomasi
Menurut KBBI, dip·lo·ma·si adalah: 1 urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara yang lain; 2 urusan kepentingan sebuah negara dengan perantaraan wakil-wakilnya di negeri lain; 3 pengetahuan dan kecakapan dalam hal perhubungan antara negara dan negara; 4 kecakapan menggunakan pilihan kata yang tepat bagi keuntungan pihak yang bersangkutan (dalam perundingan, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan sebagainya).

Definisi KBBI di atas dapat dikatakan sebagai sangat realis atau berorientasi pada negara. Bahwa diplomasi hanya dilakukan oleh negara, tanpa ada peluang bagi aktor-aktor non-negara, seperti organisasi internasional/regional, lembaga swadaya masyarakat (LSM), kelompok-kelompok epistemik (pakar di bidang tertentu). Bagi pembuat KBBI, negara adalah satu-satunya aktor dalam diplomasi antar-negara.

Oleh karena itu, definisi itu perlu direvisi dengan mengikuti perkembangan diplomasi pada saat ini yang melibatkan aktor-aktor selain negara.

Sejarah singkat
Jika diplomasi dimaknai sebagai kegiatan negosiasi, maka diplomasi sudah ada dan dilakukan sejak manusia hidup bersama manusia lain dalam kelompok-kelompok. Diplomasi menjadi upaya seseorang melakukan sesuatu tanpa menganggu orang lain. Untuk melakukannya, orang itu perlu melakukan negosiasi, misalnya membujuk dan meyakinkan, kepada orang lain bahwa tindakannya bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya, ketika diplomasi diartikan sebagai tindakan sebuah negara dalam menjalankan hubungannya dengan negara-negara lain, maka asal-mula praktek diplomasi dapat ditelusuri pada masa awal munculnya sistem negara-bangsa. Itu adalah suatu masa ketika negara-negara belum mewujud ke bentuknya yang modern seperti sekarang ini.

Sumber-sumber tertulis mengenai diplomasi dapat ditarik ke abad ke-4 S.M. Pada masa itu, Kautilya telah menulis Arthasastra mengenai kenegaraan. Kautilya menuliskan analisisnya tentang diplomasi, khususnya berkaitan dengan tujuan, instrumen, praktik dan metodenya. Banyak analisis Kautilya yang masih digunakan, antara lain: konsep Rajamandala (lingkaran negara-negara atau yang sekarang dikenal dengan ‘lingkaran-lingkarang konsentris’ atau concentric circles).

Melalui konsep itu, Kautilya menjelaskan aspek geopolitik dari diplomasi secara rinci. Konsep itu menegaskan arti penting geografi dalam merumuskan diplomasi dan politik luar negeri suatu negara. Bahwa politik antar anggota masyarakat internasional yang berbeda, pada dasarnya ditentukan oleh konstelasi antara: sahabat atau musuh atau netral. Negara-negara sahabat akan berada di dalam lingkaran paling dekat, disusul lingkaran yang berisi negara-negara netral, dan lingkaran terluar berisi negara-negara musuh.

Setelah itu, diplomasi berkembang pada masa Yunani juga memberikan fondasi bagi diplomasi pada masa kini. Kekaisanan Yunani abad 5-6 SM merupakan salah satu peradaban tertua di dunia yang berkontribusi terhadap praktek diplomasi. Menurut mitologi Yunani, dewa bangsa 'Olypi' dan Hermes terlibat kegiatan-kegiatan diplomatik. Kabarnya, Zeus, raja para dewa, menugaskan Hermes untuk misi-misi diplomatik yang sulit, termasuk membunuh Argos.

Selain itu, pada abad ke-6 S.M, warga kota Yunani memilih ahli pidato terbaik sebagai utusan mereka. Utusan-utusan ini dipercayai mampu membela masalah mereka di depan majelis rakyat dari kota-kota lain untuk melakukan perundingan atau negsiasi. Mereka mengajukan proposal perundingan secara terbuka melalui pidato. Jadi, para utusan itu terlibat dalam perundingan atau negosiasi secara lisan dan terbuka di muka umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun