Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Selamat Datang Kepemimpinan Global AS

9 November 2020   00:27 Diperbarui: 9 November 2020   00:38 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan Joseph R. Biden Jr. sebagai Presiden ke-46 AS memberikan harapan baru mengenai kepemimpinan globalnya, khususnya dalam melawan pandemi Covid-19. Setelah empat tahun Presiden Donald Trump mengabaikan dan bahkan merusak posisi globalnya, kemenangan Biden seolah menjadi game changer untuk membalikkan atau memulihkan peran global itu.

Harapan itu didorong oleh kenyataan bahwa AS di bawah Presiden Trump cenderung menolak posisi globalnya dan lebih berorientasi domestik dalam menangani Covid-19 ini. Presiden Trump bahkan malah mencari kambing hitam dari ketidakmampuannya mengatasi pandemi Covid-19 dan menyalahkan Cina.

Visi Global AS
Pemilihan presiden (Pilpres) AS 2020 ini tidak dapat disangkal merupakan pertarungan kebijakan luar negeri. Trump dan Biden memiliki dua visi yang sangat berbeda tentang tatanan global dunia dan peran AS di dunia.

Menurut Presiden Trump, dunia harus mengabdi kepada kepentingan nasional "America First" AS. Jika tidak menguntungkan, maka AS harus meninggalkan berbagai perjanjian dan peran globalnya.

Artikel Biden “Why America Must Lead Again: Rescuing U.S. Foreign Policy After Trump, di majalah Foreign Affairs (Maret/April 2020) menguak secara jelas visi dan misi globalnya.

Biden melihat AS harus menjalankan kepemimpinan globalnya melalui kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional. Bagi Biden, AS perlu berperan sebagai pemimpin global dalam memerangi ancaman transnasional melalui berbagai aliansi atau kerjasama multilateral, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.

Di antara berbagai persoalan  warisan Presiden Trump, Biden, memastikan memberikan perhatian khusus terhadap penanganan pandemi virus corona. Biden menempatkan penanganan virus Covid-19 ini sebagai pekerjaan pertamanya usai terpilih menjadi presiden AS.

Dengan visi itu, Biden akan bergabung dengan World Health Organization (WHO) lagi, meningkatkan kerjasama global bersama PBB, dan aktor-aktor kerjasama multilateral lain dalam rangka menjamin vaksinasi Covid-19 secara global.

Urgensi Kepemimpinan AS

Prioritas kebijakan luar negeri Biden lebih mengutamakan diplomasi sebagai instrumen pertama kekuatan Amerika. Prioritas itu merujuk pada prestasi diplomasi pemerintahan Obama-Biden, seperti pemberlakuan perjanjian iklim Paris, kepemimpinan dalam mengakhiri wabah Ebola di Afrika Barat, hingga mengamankan berbagai kesepakatan multilateral yang penting untuk dihentikan. 

Bagaimanapun juga, AS adalah salah satu dari empat negara pemenang Perang Dunia ke-2 bersama Inggris, Cina, dan Uni Soviet (US, sekarang Rusia). Dalam perkembangannya, dunia ternyata terpolarisasi ke dalam 2 kekuatan global. Bipolarisme global sebutannya, yaitu antara AS dan US. Apalagi ketika Eropa harus dipecah menjadi 2 bagian 'milik' AS dan US.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun