Mohon tunggu...
Donal Eryxon
Donal Eryxon Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba menulis

Biasa dan monoton.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang

29 Oktober 2020   06:29 Diperbarui: 29 Oktober 2020   06:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanyalah kiasan

"Masih lama lagi pah?" sang istri kembali menanyakan "Papah udah mulai keliatan lelah lho.."

 "ini hampir sampai ma, tenang aja.." jawab suaminya...

                                                                                                         ****

 Lima tahun kemudian...

 "leon, adi" ayo cepat berkemas, malu kita nanti hari pertama masuk sekolah masa terlambat? Teriak bapak "yaaa pak" sambut kedua anak itu.

 Mulailah hari pertama ke sekolah, semua orang tua ikut mengantar anaknya, melihat bagaimana reaksi mereka saat bertemu lingkungan baru, orang-orang baru dan tantangan yang baru. Hampir semua orang tua bahagia, kecuali Mada. "Masih penasaran pak Mada?" tanya seorang wali siswa langsung kepada Mada. "Iya, aku masih penasaran siapa orang tua mereka, tidak ada kartu identitas, Mobil yang plat dan nomor mesinnya hancur lebur, orang tua yang tubuhnya tidak bisa dikenali lagi. Aku tidak tahu bagaimana cara kedua anak itu lolos dari kecelakaan maut bahkan dengan luka yang hanya memar-memar seperti mukjizat.

 Saat aku pulang dari warung kopi kulihat mobil itu sudah lama terbakar dan kedua anak itu sudah ada di luar. Penyelidikan polisi tidak membuahkan hasil setelah sebulan kecelakaan itu, tidak ada yang melapor tentang mobil dan orang." Jelas Mada dengan wajah datar.

 "Aku hanya teringat kejadian itu mirip dengan yang kualami saat masih kecil dan kuputuskan menjaga mereka sampai ada yang betul-betul mengakui kalau mereka adalah keluarga anak-anak itu" sambung Mada. Lonceng masuk berbunyi, Mada berbalik arah, meninggalkan wali murid tadi dan pergi menuju warung kopi Pak Kumis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun