Mohon tunggu...
Donal Eryxon
Donal Eryxon Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba menulis

Biasa dan monoton.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Antropologi Kuliner] Makanan sebagai Cerminan Sikap Masyarakat, "Antara Sunda dan Jawa Timur"

5 Mei 2018   22:56 Diperbarui: 6 Mei 2018   05:16 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke sebuah kota di Provinsi jawa timur, Kota Batu tepatnya.. baru beberapa menit disana sangat jelas sekali perbedaan antara masyarakat Jawa Timur dengan Sunda, dimana tempat itu pernah menjadi tempat tinggal saya selama beberapa bulan dalam perantauan.

Langsung saja..

karakter Orang Sunda pada umumnya memiliki tutur kata lembut, tekanan suara  halus bahkan jika tidak memahami bahasanya, saat marah pun kita tidak tahu kalau mereka sedang memaki kita.

Berbeda dengan masyarakat Jawa timur yang cenderung lebih keras dibandingkan masyarakat yang ada di dalam kawasan pulau Jawa. Ada diksi yang dengan mudah dimaknai sebagai ungkapan kemarahan tanpa perlu mencari makna katanya diakibatkan tekanan suara yang tinggi.

Lah, dimana sudut kulinernya?

Mari kita perhatikan makanan salah satu Folklore yang paling terkenal di Indonesia.. "legenda Tangkuban Perahu.."

Dikisahkan dayang Sumbi sangat marah lalu mengusir anaknya  karena Suaminya bernama  Tumang yang bisa merubah wujud menjadi anjing ,  tewas ditangan anaknya sendiri si Sangkuriang.. oleh karena itu Sangkuriang pergi berkelana ke tempat yang tidak dijelaskan dalam folklore tersebut. 

Bertahun-tahun kemudian sangkuriang tumbuh menjadi anak yang sangat kuat, bahkan jin dari dimensi lain juga sangat takut kepada sangkuriang (saya sangat berharap Sangkuriang muncul di Infinity war II melawan Thanos demi keselamatan dunia..wkwkwk).

Singkat cerita Sangkuriang bertemu dengan wanita cantik yang tidak lain adalah ibunya, ibunya juga jatuh cinta pada Sangkuriang yang saat itu sudah tidak dikenali lagi fisiknya, pada momen seperti ini mereka berdua dimabuk asmara dan kehilangan logika, saya sebagai penikmat sejarah memaklumi ini ada karena dua hal yang membuat manusia kehilangan akalnya, pertama karena sedang jatuh cinta .. yang kedua kalau debat antara milih  Prabowo atau Jokowi.

Pertanyaan yang muncul disini bukan prabowo atau jokowi, nanti kita bahas di 2019 saja. Kita kembali ke si dayang sumbi,  kenapa bisa mempertahankan kecantikannya? Alasannya dia mengkomsumsi sayur-sayuran atau lazim dikenal dengan lalapan.Dengan memakan sayuran yang umumnya mengandung vitamin A bahkan lebih akan membuat kulit tahan dari sinar radiasi,hingga mencegah wajah jerawatan. Dan memang benar adanya masyarakat sunda sangat menggemari lalapan dan  jika disuruh memilih antara Via vallen atau Nella harisma mereka tetap akan memilih lalapan.

Dampaknya memang benar,bandung dijuluki Kota Kembang dan  sampai sekarang jika saya berpapasan dengan wanita sunda, gerakan mereka serasa Slow motion, bukan karena diperlambat, tapi memang saya-nya yang terpana karena kecantikannya dan masih punya unsur mata keranjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun