Mohon tunggu...
Lucy Yolanda
Lucy Yolanda Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Baleendah

Lukislah harimu dengan tulisan yang bermakna :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar Menulis dari Sang Ahli

13 Desember 2022   20:43 Diperbarui: 13 Desember 2022   21:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

BELAJAR MENULIS DARI SANG AHLI

Masih tentang menulis. Webinar Kali ini diselenggarakan oleh IGI (Ikatan Guru Indonesia) Kota Bogor, pada Jumat, 9 Desember 2022. Menyajikan materi yang sangat menarik. Karena menghadirkan seorang narasumber yang luar biasa dan sangat mencintai dunia kepenulisan. Ibu Lili Priyani, M. M.Pd. Beliau berprofesi sebagai dosen, guru, instruktur literasi, sekaligus seorang penulis yang produktif menghasilkan karya yang sangat banyak. Saat ini beliau menjabat sebagai Dewan Kehormatan IGI Kota Bekasi dan banyak sekali penghargaan serta seminar sekait literasi yang telah  beliau peroleh, baik lokal maupun tingkat internasional.

Satu bulan, satu buku beliau hasilkan. Selain buku, banyak pula artikel dan puisi. Tentunya ini menjadi inspirasi yang sangat bagus untuk kita, apalagi jika kita sebagai penulis pemula. Dari penyampaian materi pun beliau sangat antusias dan bersemangat untuk menularkan kecintaannya terhadap menulis. Itu membuat kita menjadi turut semangat untuk memulai dan meneruskan berkarya melalui tulisan kita.

"Menebar manfaat melalui tulisan" adalah semboyan yang menjadi nadi. Bahkan, beliau tidak bisa tidur jika tidak menulis. Hal ini sangat unik. Satu hal yang paling penting, menurut pemaparannya bahwa moto hidup haruslah senantiasa mengiringi, sebab mampu mengatasi kejenuhan dalam menulis. Karena tidak jarang, rintangan akan selalu datang dalam kondisi yang tak terduga. Baik internal maupun eksternal.

Diselingi pantun dan puisi, beliau menyampaikan beberapa hal tentang manfaat dan langkah-langkah menulis, yaitu:

  • Menulis sebagai wahana ekspresi.
  • Dapat meningkatkan kreativitas.
  • Menguatkan daya ingat.
  • Menjadikan kehidupan lebih produktif.
  • Lebih fokus.
  • Meningkatkan kemampuan Bahasa.
  • Media belajar yang baik (semua hal yang terjadi dalam hidup kita, maka tulisan kita bisa menjadi sumber belajar).
  • Media komunikasi yang efektif (dikarenakan adanya swasunting/editing, sehingga dapat meminimalisasi kesalahan komunikasi).
  • Media untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Menghasilkan uang.

Langkah-Langkah Menulis:

  • Menemukan Ide
  • Membuat daftar keahlian kita
  • Memulai dengan minat
  • Melakukan survey: (ATM= Amati Tiru Modifikasi, bukan plagiasi. Melainkan, mencari inspirasi ke toko-toko buku sebagai reverensi tulisan. Tulisan seperti apa yang 'laku' di pasaran, sehingga kita bisa menyesuaikan minat pasar. Yang mana, sifat dari trend pasar sulit diprediksi. Kadang menurut masyarakat buku tersebut best seller, tetapi setelah dibaca isinya biasa saja. Itu dapat menjadi motivasi untuk kita, bahwa karya kita akan lebih baik dan layak.
  • Mengumpulkan Data: Mengumpulkan data sangat penting, baik untuk menulis fiksi maupun nonfiksi sebagai referensi keakuratan data dan fakta.
  • Membuat Konsep Buku: Buku kita harus memiliki ciri khas.
  • Spesifik.
  • Keunggulan tersendiri dibanding buku lain.
  • Mengikuti kaidah.
  • Menguasai Gaya Bahasa: Bahasa merupakan penghubung antara penulis dengan pembaca, sehingga isi harus dapat dimengerti dengan penyampaian bahasa yang menarik dan khas.
  • Menyampaikan Data Pendukung yang Diperlukan: Pentingnya foto, gambar, maupun ilustrasi sebagai pendukung untuk memperkaya tulisan kita, sehingga lebih menarik. Sebagai ilustrasi, apabila kita membeli makanan pasti akan lebih menarik perhatian jika dengan melihat gambar/foto makanan tersebut. Begitupun dengan tulisan. Gambar/foto akan memberikan deskripsi secara umum, mewakili tulisan kita. Namun, apabila gambar diunduh dari dunia maya, maka harus ditulis sumbernya. Untuk  menghindari  plagiasi.
  • Menentukan Judul: Tema (besarnya judul). Judul (lebih spesifik). Judul merupakan hal yang pertama kali dilihat oleh pembaca. Dan mewakili naskah kita. Oleh sebab itu harus eye catching. Penentuannya boleh diakhir menulis.
  • Melakukan Swasunting (Editing) dan Mengecek Ulang Data: Lakukanlah cek ulang terhadap naskah kita. Secara kaidah bahasa maupun isi. Bacalah kembali, minimal 3-5 kali.
  • Mengirimkan Naskah dan Contoh Tulisan Ke Penerbit: "Bisa ala biasa" jadikan mencoba dan mencoba sebagai sarana belajar. Mulailah dengan berkolaborasi dalam antologi dan bergabung dengan grup-grup kepenulisan. Jika kita tidak punya editor khusus untuk tulisan kita. Wahana tersebut menjadi jalan untuk memperbaharui/revisi terhadap tulisan kita. Baru, kita akan lebih percaya diri memiliki karya solo. Jangan ragu untuk menulis, kumpulkan tulisan/karya kita, sewaktu-waktu jika ada wahana yang pas, bisa kita kirimkan.

Sebagai penutup, beliau menyimpulkan. Mau benar-salah (secara tata bahasa), pengalaman benci-suka, tulis saja. Jangan banyak berpikir. Menulis juga terbukti dapat menjadi terapi sebagai media penyampai gagasan. Fokuslah  dan niatkan. Tidak usah khawatir, karena nanti ada proses editing (swasunting). Apabila rasa malas mengampiri, sebagai pengalaman, beliau menyarankan tulis saja terlebih dahulu di gawai kita, maka keesokan harinya akan ada ide lagi yang muncul, dan lanjutkan menulis. Mulailah menulis dengan hal yang disukai. Sambil bercerita pengalaman pribadinya.

Semangat Ibu Lili Priyani, M. M.Pd. patut kita jadikan contoh. Karena usia senja tidak menghalangi beliau untuk tetap berkarya. Bahkan menulis menjadi kecintaannya. Hal tersebut beliau lakukan dalam sehat maupun sakit. Menebar manfaat melalui tulisan, menjadi semboyan beliau. Beliau ingin meninggalkan jejak karya berupa tulisan untuk diwariskan dan dikenang oleh anak-anak serta keluarga tercinta. Juga bagi masyarakat tentunya. Semua itu beliau dedikasikan sebagai amal jariyah. Sungguh luar biasa. Semoga menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berkarya.

Salam literasi....!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun