Mohon tunggu...
Lucyana Kumala
Lucyana Kumala Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional Angkatan 2019

Dare to dream

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

THAAD: Kegagalan Sang "Rising Power" dalam Diplomasi Koersif

28 November 2021   17:25 Diperbarui: 28 November 2021   17:29 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Adanya interdependensi perekonomian antarnegara memang telah melahirkan Three NOs untuk sedikit mengurangi tensi yang ada, namun itu menjadi bukti bahwa diplomasi koersif yang dilakukan Tiongkok tidak memberikan hasil yang maksimal dan sesuai tuntutan sejak awal. 

Dalam melakukan diplomasi koersif, negara-negara perlu mempertimbangkan indikator-indikator kesuksesan diplomasi koersif dengan baik dan matang. Motivasi yang menjadi pendorong dan urgensi yang diajukan pun harus kuat agar pihak lawan juga merasakan hal yang sama sehingga dapat menuruti tuntutan. 

Selain itu, negara pelaku diplomasi koersif juga harus memberikan solusi yang substantif, jelas, dan detail. Dengan demikian, kredibilitas negara juga dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan kesempatan sukses strategi diplomasi koersif. Work smart adalah kunci dari diplomasi koersif. Work hard jika tidak diiringi dengan perhitungan yang baik dan matang (smart), maka hasil yang didapatkan tidak akan maksimal, bahkan bisa saja menjadi sia-sia.

BIBLIOGRAPHY

Govindasamy, G. (2020). South Korea-China Relations and the New Southern Policy: Some Reflections. Joint Issue, 62-70.

Hussein, M., & Haddad, M. (2021, September 10). Infographic: US military presence around the world | Infographic News. Al Jazeera. Retrieved November 28, 2021, from https://www.aljazeera.com/news/2021/9/10/infographic-us-military-presence-around-the-world-interactive

Jobst, N. (2021, April 15). South Korea: main import partners 2020. Statista. Retrieved November 26, 2021, from https://www.statista.com/statistics/618519/south-korea-main-import-partners/

Jönsson, C. (2018). Coercive Diplomacy. In The Encyclopedia of Diplomacy (pp. 1-13). John Wiley & Sons, Ltd. https://doi.org/10.1002/9781118885154.dipl0402

Junsuk, Y. (2017, November 2). 'No secret agreement over THAAD': Foreign Ministry. The Korea Herald. Retrieved November 27, 2021, from http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20171102000925

Meick, E., & Salidjanova, N. (2017, July 26). China’s Response to U.S.-South Korean Missile Defense System Deployment and its Implications [Report]. U.S.-China Economic and Security Review Commission. Retrieved November 27, 2021, from https://www.uscc.gov/sites/default/files/Research/Report_China's%20Response%20to%20THAAD%20Deployment%20and%20its%20Implications.pdf

Nugroho, A. (2019). BHUTAN’S STRATEGY TO OVERCOME THE BORDER CONFLICT BETWEEN INDIA AND CHINA [Thesis]. Research Repository. Retrieved November 28, 2021, from http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/25857/8.%20CHAPTER%20IV.pdf?sequence=8&isAllowed=y

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun