Mohon tunggu...
Pendidikan

Prodi Ilmu Komunikasi Telkom University Gelar Pengabdian Masyarakat tentang Literasi Digital Anti Hoax

12 November 2018   16:27 Diperbarui: 12 November 2018   16:54 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo: (Dok. Pribadi-Lucy Pujasari Supratman)  

Bandung, November 2018 - Fenomena Hoax (berita palsu) telah banyak beredar di masyarakat luas. Banyak sekali kasus kasus hoax yang dipercayai sebagai berita yang terlihat valid.  Padahal, pada kenyataannya, berita hoax tersebut tidak terbukti kebenarannya dan bertendensi untuk memprovokasi.

Data yang diwartakan oleh CNN Indonesia (www.cnnindonesia.com, Pratama: 2016) bersumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu dan ujaran kebencian.      

    

Melihat maraknya aksi penyebaran Hoax tersebut di media sosial, Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University mengadakan Pendidikan Literasi Digital Anti Hoax bagi para remaja millennial di Panti Asuhan Amanah Ummah, Bandung.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat pada bulan November ini diisi dengan pemaparan materi dari 2 dosen Program Studi Ilmu Komunikasi (Dr.Lucy Pujasari Supratman dan Nofha Rina, M.Si) yaitu materi tentang contoh kasus-kasus hoax, jenis-jenis hoax, penyebaran hoax di media sosial dan cara menyikapi hoax.  Hoax (Natisha, 2017: antaranews.com) memiliki beberapa kategori. Kategori pertama yaitu hoax dibuat untuk hiburan dengan bentuknya yang berupa meme, pesan berantai atau infografis.  Berita hoax yang masuk ke dalam ketagori hiburan dan candaan tidak masuk ke dalam penindakan hukum.  Selanjutnya kategori yang kedua yaitu hoax yang dibuat untuk meraup keuntungan.  Informasi bertita kategori ini dibuat dengan memelintir berita seperti seolah-olah benar-benar terjadi.  Untuk kategori hoax yang memelintirkan berita ini, masyarakat harus sangat pandai memilih informasi yang dikonsumsi agar tidak merugikan diri dan orang lain.  Kategori hoax terakhir adalah hoax strategi politik untuk menjatuhkan lawan, dan dapat diarahkan ke segregasi sosial.                                                                         

Respon para remaja millennial di Panti Asuhan Amanah Ummah menunjukan antusiasme yang positif saat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat tentang pendidikan literasi digital ini,  Mereka ikut serta berdiskusi bersama para pemateri tentang dampak buruk aksi penyebaran hoax bagi masyarakat luas.   Mereka juga telah mendapatkan pemahaman tentang bagaimana menseleksi berita-berita yang mengandung hoax serta menyikapi berita-berita hoax tersebut.                                                                  

Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini digelar karena melihat semakin maraknya sebaran informasi hoax yang makin meningkat dari tahun ke tahun.  Hal ini bertujuan sebagai bentuk kepedulian akademisi Program Studi Ilmu Komunikasi untuk mencerdaskan masyarakat dalam berliterasi digital.  *** (Lucy Pujasari Supratman)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun