Mohon tunggu...
Lucy Hajidah
Lucy Hajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Media sebagai Sarana Pendidikan

16 Oktober 2021   22:37 Diperbarui: 16 Oktober 2021   23:28 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam prose belajar mengajar sangat membutuhkan sebuah media agar pembelajaran semakin efisien dan tidak membosankan. Guru di tuntut untuk semakin kreatif dalam proses pembelajaran apalagi di masa-masa saat ini yaitu masa pandemic. Media online terutama bisa kita sebutkan salah satunya media video pembelajaran yang sangat familiar saat masa pandemic seperti ini. Itu membuktikan bahwa media sangata penting dalam pembelajaran online maupun offline.

            Dalam kamus KBBI kata media diartikan alat; perantara; penghubung; atau yang terletak antara dua pihak. Kata media sendiri berasal dari bahasa latin dari kata medium, yang secara harfah memiliki arti "perantara" atau pengantar.  Sedangkan menurut Education Association, media merupakan benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat memengaruhi efektivitas program instruksional. Media pembelajaran adalah seperangkat alat (materi) yang dapat menyampaikan pesan-pesan dalam proses belajar mengajar, dari penyampai pesan (pendidik) kepada penerima pesan (peserta didik) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efsien.

            Media dalam bahasa Arab adalah was'il merupakan jamak dari kata waslah yang berarti perantara atau pengantar. Kata perantara itu sendiri berarti berada di antara dua sisi atau yang menyentarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya yang berada di tengah, ia bisa disebut juga sebagai pengantar atau penghubung, yakni mengatarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu dari satu sisi ke sisi lainnya.

            Dengan demikian, media merupakan sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, kepedulian dan keinginan siswa sehingga dapat mendesak terbentuknya suatu proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif dapat mengajarkan  siswa untuk belajar lebih banyak, mengingat apa yang dipelajarinya lebih baik, dan tingkatkan performa mereka cocok dengan tujuan yang ingin dicapai.

            Supaya proses belajar mengajar sukses dengan baik, siswa hendaknya diajak untuk menggunakan seluruh panca inderanya. Seseorang guru wajib berupaya untuk menunjukkan rangsangan yang bisa dipreoses dengan berbagai indera. Kemudian  menjadi banyak panca indera yang digunakan untuk menerima serta mencerna data, lalu menjadi besar mungkin data tersebut dipahami serta bisa dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian, siswa diharapkan hendak bisa menerima serta meresap dengan mudah pesan- pesan materi yang disampaikan.

            Terdapat sebagian tinjauan tentang prinsip ataupun dasar pemakaian media pendidikan, antara lain; Prinsip filosofis, psikologis, teknologis serta empirik.

1. Prinsip Filosofis

           Prinsip filosofis ini menganngap media merupakan suatu yang jelas yang bisa membantu dalah hal proses belajar mengajar. Berbagai macam media yang di suguhkan guru harus memiliki prinsip yang jelas saat mengunakknya seperti halnya dalam kebebasan memilih sesuai dengan kriteris atau lingkungan siswa yang relefen sehinnga media yng di gunakan menimbulkan efek yang baik dalam pembelajaran.kemudian dengan memakai media, baik berbentuk media hasil teknologi ataupun manual, proses pendidikan senantiasa tetap dilaksanakan dengan pendekatan humanisme.

2. Prinsip Psikologis

            Pada sudut pandang psikologis pemakaian, media pendidikan bisa dilihat dari 2 aspek.

  • Dalam hal belajar mengajar kita sebagi pendidik harus mengikuti perkembangan anak sesuai dengan psikologi siswa dan dengan takaran yang sesuai. Karena proses belajar itu proses yang unik di laksanakan dengan sebuah penyesuaiaan yang cocok dengan perbandingan individu siswa
  • Proses sesorang mengatahui sebuah ilmu, pengetahuan, dan hal-hal yang baru melalui panca indra yang di proses menjadi pengalaman yang baru.  

        Orang hendak mendapatkan penafsiran serta uraian tentang dunia luar dengan jelas bila dia menghadapi proses pengalaman yang jelas pula. Terdapat sebagian aspek yang mempengaruhi kejelasan anggapan semacam: panca indera, atensi, minat, serta pengalaman, dan kejelasan obyek yang diamati.

3. Prinsip Teknologis

            Seperti yang kita rasakan saat ini dalam pandemi kita secara ridak langsng sudah menggunakan teknologi sebagi media yng kita gunakan saat melalui proses pembelajaran. Karna juga kita berada di zaman modern teknologi tidak akan bisa berjauhan dengan kita karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Walaupundengan tekonogi kita masih terikat dengan adanya interaksi terkait dengan orang, prosedur, ide, perlengkapan, serta organisasi untuk menganalisis suatu masalah dan mencari solusi, melaksanakan dan membuat penilaiaan dan evaluasi sehingga tujuan pembelajaran menjadi jelas dan tersistem secara baik.

4. Prinsip Empiris

            Landasan ini menekankan pada pemilihan serta pemakaian media belajar bersumber pada karakteristik dan pengalaman orang yang belajar serta medianya. Perihal ini didasarkan atas pengalaman yang di mana kita memahami para peserta didik itu beragam. Terdapat anak yang gaya belajarnya visual serta auditif dan  ada  pula yang  audio visual. oleh karena itu  dari gaya-gaya belajar seperti tersebut kita bisa menguasai dalam pemilihan media belajar . Dengan demikian, media pendidikan mempunyai 3 peranan, ialah peran selaku penarik perhatian, peran  komunikasi, serta peranan ingatan/ penyimpanan

            Dasar penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat kita temukan dalam Alquran. Firman Allah Swt. dalam surah al-Nal ayat 44, yaitu:

"(mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Ad-Dzikr (Al-Qur'an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan"

          Maka dari itu dalam masalah penerapan media pembelajaran, pendidik harus memerhatikan perkembangan jiwa keagamaan siswa, karena faktor inilah yang justru menjadi sasaran media pembelajaran. Tanpa memerhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak atau tingkat daya pikir anak didik, guru akan sulit diharapkan untuk dapat mencapai sukses. Firman Allah Swt. dalam surah an-Nal ayat 125 yaitu:

 "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."

            Tafsir dalam surat An-Nahl  ayat 125 tersebut adalah orang yang menggunakan media dalam proses belajar mengajar harus memperhatikan sudut pandang pesan yang akan di sampaikan harus positif, baik, santun sebagai sarana penyampaiaan sebuah pesan dalam proses belajar mengajar,dan jika murid membantah atau memberikan argument lait terkait materi seorang guru harus mendengarkan dan memberikan penjelasan yang logis terhadap peserta didik supaya kedua belah pihak dapat menerima dengan baik dalam prose pembelajaran. Oleh karena itu media di sini adalah penghubung antara murid dan pendidik sebagai bahasa lisan dan pengantar pesan materi pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun