Dengan adanya Pandemi Covid-19 yang mengharuskan Physical/Social Distancing, maka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perubahannya adalah KKN yang biasanya dilakukan secara berkelompok (tim) maka pada KKN saat ini dilakukan secara mandiri (individu), KKN yang biasanya dilakukan di lokasi yang ditentukan oleh LPPM (berbasis desa binaan) maka saat ini ditentukan sendiri mahasiswa berdasarkan lokasi domisili (kampung halaman). Perubahan KKN Ini tentunya tidak lepas dari kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial yang meminimalisir adanya aktifitas yang melibatkan banyak orang serta dengan adanya pergerakan mahasiswa dari tempat (domisilinya) saat ini.
Semarang (30/7) Minggu ketiga pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pulang Kampung, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro melakukan edukasi positive parenting mengenai “Membangun Komunikasi Positif dengan Anak”. Karena terdesak pandemi Covid-19, sosialisasi dilakukan melalui hatsapp Grup RT 01/RW02 Kelurahan Ngemplak Simongan. dengan membagikan video singkat dan poster terkait program.
Tujuan dari program ini dilakukan karena tidak jarang terjadi munculnya perilaku anak yang menangis menjerit-jerit, menendang, bahkan menarik baju ibunya karena ingin mendapatkan sesuatu. Dalam istilah psikologi, perilaku tersebut disebut dengan tantrum. Dalam bahasa Indonesia disebut dengan mengamuk. Maka sebagai tindakan untuk mengatasi perilaku tersebut dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu membangun komunikasi efektif yang dilakukan orang tua dengan anak.
Melalui adanya program ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan orang tua mengenai positive parenting serta dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan anak.
Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Periode 2020, salah satu mahasiswa Undip melakukan program kerja dengan memberikan edukasi mengenai "Kesehatan Mental di Masa Pandemi" kepada warga RT 01/RW02 Kelurahan Ngemplak Simongan. Program ini diadakan berdasarkan survey yang dilakukan kepada warga setempat mengenai Kesehatan Mental. Sebagian besar dari warga ternyata banyak yang belum mengetahui tentang Kesehatan Mental. Tujuan dari program tersebut adalah mengajak warga untuk memahami bahwa selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga sangat perlu untuk dijaga. Karena kondisi mental seseorang sangat mempengaruhi kondisi fisiknya. Program ini dilakukan melalui Whatsapp Grup RT dengan membagikan video singkat dan poster yang berisi tentang informasi seputar tips menjaga kesehatan mental.
Harapannya, warga mendapatkan informasi yang selama ini belum diketahui mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental serta mampu menerapkan tips sederhana untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi.