Mohon tunggu...
Lucky Nurviyanto
Lucky Nurviyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - ilmu komunikasi

Mahasiswa Ilmu komunikasi dari Universitas Prof.Dr.Hamka DKI Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Covid-19 Dapat Merusak Mental Masyarakat?

3 Februari 2021   01:58 Diperbarui: 3 Februari 2021   02:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 Covid-19 selain menyerang kesehatan fisik, juga berdampak pada kesehatan jiwa juga loh. Apalagi saat ini masyarakat sedang diliputi kecemasan karena ketidak pastian kapan virus ini akan berakhir. Penyebaran covid-19 yang semakin meningkat mengharuskan kita melakukan physical distancing sebagai upaya dalam penularan virus ini.

Ketua perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa mengungkapkan bahwa pandemi yang dialami bisa membuat orang cemas, stress, depresi, hingga memicu bunuh diri. Faktor penyebab terganggunya kesehatan mental bisa dikarenakan dengan adanya isolasi mandiri selama 14 hari itu yang menyebabkan kehilangan pekerjaan, dan masyarakat juga takut tertular jika ada orang lain yang mendekatinya.

Penyebab lain juga banyak dalam lingkup perkuliahan yang dimana para mahasiswa menjadi malas-malasan dalam berkuliah daring dikarenakan mereka tidak cepat paham apa yang dikatakan dosen, dan tugas yang sangat banyak dapat menyebabkan stres, dan ditambah lagi dengan tidak adanya keringanan dalam pembayaran uang kampus. Daring juga menyebabkan mahasiswa bosan berdiam diri dirumah tanpa melakukan aktifitas yang biasanya dilakukan di kampus dengan kumpul bersama teman setelah pulang kuliah.

Dari waktu kewaktu tema informasi hoaks pun bermunculan. Seperti contohnya lonjakan masyarakat yang terpapar virus ini bertambah banyak yang menyebabkan masyarakat menjadi trauma dan takut untuk kemana-mana yang menyebabkan masyarakat harus menetap dirumah selama berbulan-bulan itu bisa menganggu kesehatan jiwa kita, yang tadinya anak yang extrovet menjadi anak yang introvert.

Secara sederhana cara terbaik menjaga kesehatan jiwa adalah melakukan kegiatan yang membuat tubuh dan pikiran nyaman. Seperti halnya dengan menonton film yang disukai itu bisa membuat pikiran menjadi relax, dan bisa juga dengan olahraga dirumah dan tidur dengan cukup dan juga bisa tetap menjaga komunikasi dengan teman kampus melalui sosial media. Cobalah mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran perihal pandemi yang tengah dihadapi bersama orang-orang tertentu yang paling dipercaya, seperti keluarga, kekasih, atau sahabat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun