Mohon tunggu...
Lucky Azhari
Lucky Azhari Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Jawa Pos Radar Tulungagung

Penulis berita bulu tangkis terupdate

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulit Dapat Pupuk Subsidi Bukanlah Tradisi Petani

26 Juni 2022   12:29 Diperbarui: 26 Juni 2022   12:58 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potensi pertanian Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Dijuluki negara agraris, jelas bukan satu keanehan. Sebab, sektor pertanian memegang peranan penting dalam hal perekonomian nasional.

Pemerintah pun berupaya memberikan fasilitas untuk mendongkrak sektor ini. Mengingat, luasnya lahan pertanian dan benyaknya petani.

Salah satu fasilitas itu, yakni pengadaan pupuk bersubsidi. Seperti organik dan beberapa jenis pupuk lainnya.

Melalui pengadaan dari pemerintah itu, para petani yang tergabung di kelompok tani (poktan) resmi, bisa menerima pupuk bersubsidi dengan harga lebih ekonomis.

Sayangnya, sejumlah petani mengaku bahwa kedatangan pupuk tersebut kerap mengalami keterlambatan sebulan bahkan lebih.

Salah seorang petani di Blitar mengaku, molornya kedatangan pupuk ini jelas berimbas pada masa tanam hingga hasil tanaman.

Bukan hanya itu, petani juga menyebut, stok pupuk selalu tak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Seolah menyusut tiap tahun.

"Mengeluhnya karena selain kadang terlambat, pupuk kurang. Jadi ada tanaman yang tumbuh beda," ujar seorang petani yang tak ingin disebutkan namanya.

Ya, salah satu dampak yang sudah dirasakan, yakni kualitas hasil tanaman yang tak merata. Menurutnya, ini membuat petani merugi.

Petani memupuk sawahnya. - dok. Mochammad Luki Azhari
Petani memupuk sawahnya. - dok. Mochammad Luki Azhari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun