Mohon tunggu...
lucia adira kemala
lucia adira kemala Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara

Mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bekerja dengan Suara

1 Desember 2021   18:57 Diperbarui: 1 Desember 2021   18:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah hampir 30 tahun, Tisa Julianti menjalani pekerjaan sebagai pengisi suara. Sejak 1993, ia memulai kariernya dengan bergabung pada sebuah sanggar bernama Sanggar Prativi. Perjuangannya selama ini membuat Tisa Julianti terkenal dan kerap mengisi suara karakter kartun. Untuk sampai pada titik ini, tentunya membutuhkan perjuangan yang besar dan tidak mudah. Bagi Tisa, semangat dan kerja keras untuk belajar dan mencari pengalaman menjadi kunci utama kesuksesannya.

Profesi sebagai voice over dalam sebuah animasi tentunya menarik perhatian anak-anak atau remaja hingga kini. Sama seperti anak-anak lainnya, saat kecil, Tisa Julianti juga tertarik untuk menjadi pengisi suara. Sejak berumur 8 tahun, Tisa Julianti sudah bekerja membantu mencari nafkah untuk keluarganya. Walaupun hanya bersuara, mempelajari dunia voice over tidaklah mudah. Tisa harus rutin dan konsisten dalam berlatih agar dapat menemukan karakter suara yang cocok dengannya.

Pada awal kariernya, Tisa hanya mendapat peran figuran yang sedikit bersuara. Namun, saat berumur 10 tahun, untuk pertama kalinya Tisa dipercaya untuk mengisi suara karakter utama di film Disney. Perjuangannya selama 27 tahun tidak sia-sia, kini Tisa berhasil menjadi salah satu pengisi suara terkenal yang sudah mengisi banyak suara karakter kartun ataupun iklan. Tisa juga berhasil menguasai delapan karakter suara dengan baik. Hal ini membuat ia sering kali dipercaya untuk mengisi suara pemain utama.

Bagi Tisa, menjadi pengisi suara merupakan profesi yang seru karena bisa bermain dengan suara dan mencari karakter suara yang tepat. Walaupun terlihat mudah, menjadi pengisi suara memerlukan komitmen untuk berlatih secara rutin agar suara tetap terjaga dan memiliki kualitas yang baik, Sebagai pribadi yang suka bekerja di balik layar, Tisa sangat menyukai pekerjaannya ini. Dari kecil ia sudah merasa bahwa menjadi pengisi suara adalah pekerjaan yang paling cocok untuknya sehingga ia benar-benar tekun dalam menjalani profesinya hingga kini.

Walaupun ia amat menyukai pekerjaannya, bukan berarti ia tidak mengalami kesulitan selama menjalani profesinya ini. Banyaknya pesaing hampir membuat ia putus asa karena tidak mendapatkan peran yang penting. Namun, karena sudah memiliki komitmen dari awal, ia terus berlatih dan berusaha melakukan yang terbaik hingga ia menjadi salah satu pengisi suara yang paling banyak diminati industri perfilman. Selain itu, Tisa juga sering merasa frustrasi jika ia tidak bisa menemukan karakter suara yang cocok atau performanya sedang tidak baik.

Setiap pekerjaan pasti memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Hal ini kembali lagi kepada kita yang menjalani pekerjaan tersebut. Jika kita mudah menyerah, tidak akan ada pekerjaan yang cocok dengan kita. Terlepas dari semua suka dan duka bekerja menjadi pengisi suara, Tisa merasa beruntung dan sangat bersyukur bisa bergabung menjadi bagian dari dunia voice over. Selain karena seru, pekerjaan ini mengajarkan Tisa untuk pantang menyerah dan berkomitmen pada hal yang ia minati. Tisa juga bersyukur dapat bertemu dengan orang-orang hebat yang menjadi inspirasinya selama bekerja menjadi pengisi suara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun