Mohon tunggu...
Nyimas Shieta Prima
Nyimas Shieta Prima Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

Jurusan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pandangan Paradigma Liberalisme tentang Ekonomi dalam Hubungan Internasional

14 Maret 2020   08:14 Diperbarui: 10 April 2020   21:29 6078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme adalah suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

Liberalisme ada pada pertengahan abad ke-18 yang dikemukakan oleh Adam Smith (1723 -- 1790) di Inggris. Pada paham ini pertanian atau perdagangan bukanlah hal yang harus dipentingkan, tetapi pekerjaan ekonomi yang diletakkan kepada pekerjaan dan kepentingan diri lah yang di titik beratkan. Jika seseorang dibebaskan untuk berusaha, maka ia harus dibebaskan juga dalam mengatur kepentingan untuk dirinya. Oleh karena itu, ajaran "merdeka berbuat dan merdeka bertindak" dapat dijadikan pedoman bagi persaingan mereka.

Pada umumnya, kaum liberalis memiliki pandangan positif tentang sifat manusia. Kaum ini memiliki keyakinan besar terhadap akal pikiran manusiaa dan mereka yakin bahwa prinsip-prinsip rasional dapat diterapkan pada masalah-masalah internasional, mereka mengakui bahwa individu pada umumnya selalu mementingkan diri sendiri dan bersaing untuk mendapatkan suatu hal.

Bapak ekonomi liberal yaitu Adam Smith berpandangan bahwa ekonomi pasar adalah sumber utama kemajuan, kerjasama, dan kesejahteraan. Menurut Adam Smith, meskipun tidak secara langsung menjelaskan hubungan ekonomi dan politik, namun pernyataan dan asumsi-asumsi yang ada dari liberalis ekonomi pun sudah cukup menggambarkan adanya keterkaitan antara ekonomi dan politik dalam cakupan internasional. Menurut ia dengan adanya campur tangan politik melalui peraturan negara akan menyebabkan konflik dan kemunduran.

Pada pendekatan liberalisme ekonomi, individu merupakan konsumen sedangkan produsen adalah aktor utamanya dan peran negara hanyalah untuk mencegah kegagalan pasar atau sebagai penyedia barang publik saja. Kegiatan ekonominya bersifat positive sum game dengan kata lain interaksi yang menguntungkan sebuah kelompok atau masyarakat secara keseluruhan, pasar merupakan arena kerjasama yang dapat memberikan keuntungan timbal balik bagi negara yang ikut berpartisipasi di dalamnya.

Menurut kaum liberal, pasar merupakan suatu sistem atau mekanisme ekonomi yang dapat mengatur diri mereka sendiri (self-regulating mechanism), sehingga tidak membutuhkan campur tangan politik dalam hal ini pemerintah. Keyakinan inilah yang membuat kaum liberal merasa bahwa ekonomi dan politik adalah dua hal yang sama sekali terpisah. Pada intinya, liberalisme ingin membiarkan saja segala sesuatunya terjadi, dan membiarkan posisi negara berada pada peran yang sangat minimal (minimal state) dalam artian negara harus membiarkan individu untuk bebas.

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa kaum liberal percaya bahwa ekonomi dan politik tidak saling mempengaruhi, hanya ekonomi yang berpengaruh terhadap politik. Sementara ekonomi pasar akan berjalan dengan sendirinya tanpa membutuhkan campur tangan politik. Liberalisme memiliki ciri khas yaitu perdagangan bebas, dalam perdagangan ini proses produksi dan distribusi inilah yang harus lepas dari campur tangan negara. Pemerintah tidak boleh memberikan dukungan apapun dalam proses distribusi maupun produksi, walaupun hal ini dapat menimbulkan kesenjangan dalam segi materi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun