Mohon tunggu...
Lubna Rizkita Khairunnida
Lubna Rizkita Khairunnida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang

mahasiswa sastra inggris universitas islam sultan agung semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewajiban Bela Negara bagi Warga Negara

23 Juni 2021   12:17 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:35 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konsep bela negara, jihad dapat dilakukan dengan cara  mempertahankan kesatuan dan persatuan. Seperti diketahui, bangsa ini terdiri dari berbagai keragaman, baik agama, bahasa, suku, budaya dan sebagainya, sesuai kehendak Allah Swt (Qs. al-Hujurat [49]: 13). Keragaman inilah yang patut dijaga dan dirawat, yang karenanya lalu muncul semboyan luhur bhinneka tunggal ika. Selain itu. tugas warga negara dalam konsep jihad adalah dengan berjihad mengawal kebijakan yang berkeadilan ini supaya menyebar ke seluruh elemen masyarakat untuk kesejahteraan mereka.

Konsep bela negara di Indonesia sendiri sejalan dengan konsep bela negara dalam islam. Hal ini telah ditegaskan dalam agama islam bahwa jihad yang utama adalah jihad al-nafs. Hal tersebut bermakna bahwa jihad dalam islam tidak bertentangan dengan tujuan islam itu sendiri, yaitu rahmmatan lil alamin. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa setiap aktivitas jihad tidak boleh melukai orang lain , termasuk diri sendiri, sebab yang dilawan adalah nilainya, bukan orangnya.

Dalam konteks bangsa dan negara kita, pelaksanaan bela negara bisa dilakukan oleh siapapun dan dalam kondisi apapun. Bela negara tidak hanya bisa dilakukan pada konteks peperangan atau perjuangan fisik (memanggul senjata), namun juga bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif, serta dalam bentuk amal-amal baik yang bisa bermanfaat bagi sesama. Keikutsertaan warga negara dalam wujud upaya Bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela dan secara wajib (Pengabdian sesuai profesi)- (UU No.3 tahun 2002). Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warganegara akan hak dan kewajibannya. Kesadaran Bela Negara perlu ditumbuhkan secara terus menerus antara lain melalui proses pendidikan disekolah maupun di luar sekolah dengan memberikan motivasi untuk mencintai tanah air dan bangga sebagai bangsa Indonesia.

Setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan adanya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia, baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang masing-masing dapat berdiri sendiri atau saling pengaruh mempengaruhi. Ancaman ini  dapat diartikan sebagai kekhawatiran akan jaminan hidup sehari-hari, artinya ancaman telah bergeser bentuknya dari ancaman senjata menjadi ancaman : kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kelaparan, penyakit yang belum ditemukan obatnya, kelangkaan lapangan kerja, tindakan kesewenangan penguasa, kriminalitas, SARA, disintegrasi nasional, terorisme, perdagangan narkotika / obat terlarang, masa depan generasi muda. Untuk itu, diperlukannya upaya pembelaan negara berupa sistem pertahanan negara yang melibatkan berbagai komponen pertahanan negara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa membela negara tidak hanya dengan memanggul bedil menjadi tentara, tetapi dapat dilakukan dengan berbagai jenis kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh semua warga negara.

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa. Sekaligus menjadi bukti pemahaman mengenai bela negara. Pemahaman tersebut bisa dilakukan dengan terbinanya hubungan baik antar sesama warga negara.

Dengan memahami konsep bela negara yang sesungguhnya, kita bisa mengambil hikmah dari hal-hal positif yang bisa dijadikan pelajaran, seperti dapat menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri, melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok, serta membentuk iman yang kuat  dan taqwa pada agama .

Dapat disimpulkan bahwa sikap dan Tindakan-tindakan positif yang dapat bermanfaat bagi orang lain, baik itu dapat hal agama ataupun bangsa yang didasarkan pada kecintaan terhadap tanah air adalah bentuk bela negara yang sesungguhnya.

"Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi."

– Jenderal Sudirman

____________________________________________

Republika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun