Program BPJS Kesehatan menyatakan membuat Jurnal JKN untuk mendorong pelibatan masyarakat dalam konteks pembangunan kesehatan nasional. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas Kartu Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi salah satu program negara untuk memenuhi cakupan jaminan kesehatan umum sejak tahun 2014. Untuk meningkatkan kualitas Jaminan Kesehatan Nasional (JKNKIS) Kartu Indonesia Sehat dan mendorong pelibatan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan nasional, BPJS Kesehatan telah meluncurkan Jurnal JKN. JKN-Journal merupakan portal pertukaran ilmu tentang program JKNKIS melalui publikasi jurnal ilmiah. Andi Afdal, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum.
BPJS Kesehatan menjelaskan, halaman ini akan digunakan untuk menghimpun dan mendokumentasikan penelitian ilmiah berbagai pemangku kepentingan yang dilakukan dalam format digital nasional dan internasional.
Ia berharap Jurnal JKN menjadi tempat uji ilmu dan informasi serta dapat dijadikan sebagai buku referensi yang dapat diandalkan sebagai bagian dari pengembangan program JKNKIS ke depan. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi salah satu program negara untuk memenuhi cakupan jaminan kesehatan umum sejak tahun 2014. Kepemilikan JKN di Riau relatif tinggi. Namun, cakupan kepesertaan JKN Riau tidak sesuai dengan penggunaannya. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat saat mengambil asuransi kesehatan dengan mengidentifikasi karakteristik masyarakat terkait penggunaan JKN.
Andi Afdal, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, BPJS, mengumumkan bahwa Jurnal JKN dapat menjadi wadah ilmu dan informasi yang teruji dan dapat dijadikan referensi terpercaya untuk pengembangan program JKNKIS ke depan. Keterlibatan masyarakat seperti peneliti, akademisi, mahasiswa dan Duta BPJS Kesehatan sendiri dapat disorot dalam Jurnal JKN.
Beliau mengatakan “Kita tahu, baik BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak lain di luar organisasi ini melakukan banyak penelitian, kajian serta pengelolaan data dan informasi. Jika dapat ditulis ke dalam jurnal ilmiah tentu akan berkontribusi besar pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu diharapkan jurnal ilmiah yang ada di Jurnal JKN juga berguna bagi pembuat kebijakan, praktisi, peneliti, akademisi, dan masyarakat untuk program JKN-KIS serta pembangunan kesehatan pada umumnya”.
Jurnal JKN terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juli dan Desember. Setiap terbitan memiliki minimal 5 artikel dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lingkup penelitian ilmiah yang dapat diajukan ke Jurnal JKN bertemakan risk pooling, strategic purchasing, revenue collection, stakeholder engagement, dan institutional capability.
afdar menambahkan, Jurnal JKN menggunakan mekanisme peer-review dimana semua artikel yang masuk akan direview secara anonim oleh tim ahli yang ditunjuk oleh Pemimpin Redaksi. Artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ini dapat berupa artikel penelitian atau tinjauan ilmiah (hasil penelitian).
Afdar mengatakan “Ide dan gagasan yang dijalankan secara sistematis dalam sebuah penelitian, akan baik jika dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah yang bisa dibaca oleh semua khalayak, termasuk para pemangku kebijakan. Sehingga, diharapkan dapat menjadi saran dan masukan konstruktif bagi implementasi program JKN yang lebih baik ke depan,"
Oleh karena itu, jika ditulis dalam jurnal ilmiah pasti akan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah Jurnal JKN juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan, praktisi, peneliti, akademisi dan masyarakat umum dalam program JKN-KIS dan pembangunan kesehatan secara keseluruhan.
