Perkembangan Agensi Detektif Swasta
Agensi badan layanan jasa detektif swasta memang sedang sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir, adanya kebutuhan dari masyarakat ekonomi kelas atas akan layanan khusus yang mampu memenuhi permintaan mereka dengan hasil yang sangat cepat, tepat dan akurat membuat jasa detektif swasta di Indonesia tepatnya di Jakarta sangat menyita perhatian bagi para kalangan kelas atas.
Detektif Wanita menurut pandangan Dame Stella Rimington
Dilansir dari artikel dalam Liputan6: Dame Stella Rimington, mantan kepala MI5, unit intelijen militer Inggris mengungkapkan beberapa keahlian wanita sebagai private investigator, salah satu kemampuan dari kaum wanita detektif swasta adalah mampu menggabungkan sikap simpati dan kemampuan persuasif yang mumpuni.Â
Wanita juga merupakan pendengar yang hebat, bisa membangun empati dan kepercayaan seseorang lebih mudah daripada pria. Semua hal pokok untuk membangun hubungan dengan berbagai narasumber jauh lebih baik dilakukan oleh wanita. Dan sejauh pengamatannya, intelijen wanita yang bertugas di organisasi intelijen cenderung lebih sukses dibandingkan intelijen pria. Hal ini disebabkan karena kepintaran yang juga harus memiliki sebuah keseimbangan, dimana wanita memiliki kemampuan yang tinggi di dalamnya.Â
Jika suatu investigasi datang dari sumber yang sangat tertutup, pasti sangat sulit untuk mencari jalan keluar. Jika terlalu lama, bisa saja sebuah bom dapat membunuh ratusan manusia atau dengan kata lain bergerak dan bertindak terlalu lama, dan jika terlalu cepat akan menimbulkan banyak masalah. Wanita mengerti kapan waktu yang tepat, oleh karena wanita memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal mendengarkan dan meyakinkan seseorang. Mereka selalu bersikap tenang yang membuatnya selalu merasa mudah melakukan sesuatu.
Siapa Jessica dan apa itu Eye Detective Indonesia?
Jessica (26) adalah seorang detektif swasta wanita yang bekerja pada agensi investigasi swasta yang cukup terkenal di Indonesia yaitu Eye Detective Indonesia, dan telah menjalankan profesinya selama beberapa tahun belakangan, berlatar belakang keluarga militer dengan kemampuan interpersonal yang kuat untuk beradaptasi dengan berbagai situasi membuatnya menemukan kecocokan dalam profesi yang dijalaninya tersebut. Dalam suatu wawancara dengan SWA Magazine, Jessica menuturkan pengalamannya ketika bekerja di suatu lokalisasi prostitusi di Dolly, Surabaya
"Saya ditugaskan untuk mencari target operasi di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya. Saya pun menyamar sebagai pekerja seks komersial (PSK) di sana. Tujuannya sederhana yaitu untuk bisa lebih dekat dan bisa berteman dengan si target operasi yang menjadi sasaran dalam penyidikan".
Jessica juga mengungkapkan posisi yang dipegangnya saat ini merangkap sebagai team leader untuk investigasi lapangan surveillance/spionase dan juga investigation assistant yang berususan dengan klien lokal maupun asing dan corporate. Sejauh pengalamannya sebagai private investigator ia menuturkan bahwa memang beberapa kasus akan lebih mudah ditangani oleh wanita ketimbang pria, semisal dalam hal bernegosiasi dengan lingkungan, mencari informasi, melakukan bujuk rayu untuk mendapatkan informasi dari sumber yang relevan. Selain itu, wanita memiliki pembawaan yang lebih tenang apabila dihadapkan dalam situasi seperti pengecekan security, mencari informasi dari lingkungan sekitar dan wanita adalah umpan yang sangat baik untuk melakukan mediasi jika menghadapi dua pihak dengan pemimpin pria. Wanita dapat dengan efektif mencairkan suasana.
