Mohon tunggu...
LUBABUL ANAM
LUBABUL ANAM Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiwa

Aktif dalam pekerjaan lapangan mengajar nonformal maupun riset sosial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memilih atau Dipilih

2 April 2020   14:55 Diperbarui: 2 April 2020   15:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,shalom budaya,salam kebajikan.

Saya gac milih dia jadi guru saya kok?

jadi buat apa saya memberi hormat?

Hallo teman-teman mungkin kita tidak asing dengan pertanyaan diatas yang terkadang sedikit membuat sakit para pendengarnya.So pada artikel kali ini kita akan bahas kawan.

Guru merupakan orang yang memberi kita ilmu sehingga kita dapat menambah wawasan maupun pengetahuan entah itu bersifat formal maupun non formal.

Di dunia pesantren maupun khazanah Islam mungkin kita sering di ajarkan jangan sampai salah memilih guru karena baik tidaknya murid tergantung pada gurunya.S

ebagian orang terkadang berpendapat "murid lah yang berhak memilih gurunya ,sekali sudah memilih guru dia harus taat padaya "ustadz Husnul hakim pengasuh ponpes elsiq Jakarta.

Di dalam kegiatan belajar mengajar terkadang masih di jumpai sebagian merasa ketika menempuh pendidikan dunia formal tidak menganggap itu guru kita karena merupakan guru yang melamar pekerjaan bukan guru yang di pilih. Bahkan masih sering di jumpai banyak murid yang mendebat atau menguji guru nya karena di anggap memiliki ilmu kurang .

Dari konteks permasalahan di atas kita dapat menggaris bawah i bahwa dalam memahami sesuatu tidak bisa secara leterlek atau baku sehingga memerlukan penafsiran yang lebih lanjut. Yang di maksudkan jangan sampai salah memilih guru adalah jangan sampai kita salah menjadikan seseorang menjadi guru kita sehingga menyebabkan kita jauh dari Allah SWT.

Memang dalam penjelasan kitab salaf banyak di jumpai bahwa yang harus memilih gurunya adalah seorang murid akan tetapi seiring perkembangan zaman untuk pemerataan dan pementasan pendidikan banyak lembaga pendidikan yang sudah menyediakaan tenaga pengajar.

Sehingga kesimpulan ketika kita memilih sebuah lembaga pendidikan kita sudah sama seperti memilih guru yang di tugaskan untuk mengajar disana sebagai guru kit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun