Mohon tunggu...
L S P 3 I
L S P 3 I Mohon Tunggu... Dosen - Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia (Institute for Policy Research and Development study Indonesian Education), adalah organisasi non profit pendidikan yang bergerak di bidang KAJIAN, STUDI & RISET.Tujuannya mewujudkan tatanan pendidikan Tinggi Indonesia yang berpegang kepada nilai-nilai peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lembaga Studi Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan Indonesia "untuk pengembangan dan kemajuan pendidikan tinggi Indonesia"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konstruktivisme dalam Pembelajaran, Pendekatan Metode Problem Solving dan Learning Cycle

12 Juli 2019   02:33 Diperbarui: 12 Juli 2019   15:19 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Strategi pembelajaran yang tepat akan melahirkan sarjana terdidik dan terlatih"

Pendidikan dan pembelajaran saling memerlukan satu sama lain. Mungkin pengajaran dosen tidak sempurna, tapi pembelajaran kita yang sempurna. Melalui pembelajaran yang tepat dan sempurna, peserta didik akan semakin matang dalam menghadapi setiap masalah. Perubahan berpikir adalah hasil akhir dari seluruh pembelajaran yang sebenarnya.

Pendidikan adalah proses yang sangat kompleks, keberhasilan terselenggaranya suatu proses pendidikan di pengaruhi oleh tiga (3) faktor. Pertama Raw input, Environmental input, dan Instrumental input. Artinya untuk menghasilkan suatu lulusan, maka hasil dari output lulusan tersebut sangat dipengaruhi oleh ketiga faktor tersebut.

Raw input berhubungan dengan masukan bahan mentah. Dalam hal ini yang dimaksud bahan mentah adalah peserta didik sebagai subyek dan obyek pembelajar. Environmental input berkaitan dengan faktor lingkungan dimana peserta didik tersebut melakukan proses belajar. Wujudnya bisa berupa lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis. Baik lingkungan kampus, masyarakat maupun lingkungan keluarga. Faktor ketiga adalah Instrumental input yaitu berkaitan dengan sarana-sarana pendukung seperti adanya dosen, fasilitas dan sarana pendukung lainnya.

Konstuktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri ( Matthews, 1994). Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan, pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu knstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas seseorang (peserta didik).

Peserta didik membentuk skema, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan. Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses pembentukan ini berjalan terus menerus dan setiap kali terjadi reorganisasi atau rekonstruksi karena adanya suatu pemahaman yang baru.

Pembelajaran problem solving dan learning cycle adalah sebagai upaya meningkatkan keterampilan metakognisi peserta didik. Keterampilan metakognisi peserta didik merupakan keterampilan berfikir dalam berfikir, dimana peserta didik tahu dan paham akan kemampuan `dirinya sendiri. Sehingga peserta didik dapat mengatur atau memanajemen dirinya sendiri dimana hal ini akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

Keterampilan metakognisi merupakan bagian yang menjadi faktor keberhasilan pencapaian prestasi belajar peserta didik sebagai persiapan output pembelajaran. Keterampilan metakognisi ini erat hubungannya dengan environmental input. Keterampilan ini bergantung pada pengalaman berfikir peserta didik sebagai faktor psikologis dalam menghadapi pemasalahan-permasalahan pembelajaran yang muncul dari lingkungan.

Keterampilan metakognisi mengacu kepada keterampilan prediksi (prediction skills), keterampilan perencanaan (planning skills), keterampilan monitroring (monitoring skills), dan keterampilan evaluasi (evaluation skills).

Pengertian metakognisi pada hakekatnya memberikan penekanan pada kesadaran berpikir seseorang tentang proses berpikirnya sendiri. Keterampilan metakognisi berkaitan dengan keterampilan perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun