Mohon tunggu...
LPP SUNGGUMINASA
LPP SUNGGUMINASA Mohon Tunggu... Lainnya - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Manfaatkan Limbah Air Kemasan, LPP Sungguminasa Sukses Panen Kangkung

2 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 2 Juli 2024   07:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguminasa (01/07) - Lembaran baru di bulan Juli dibuka dengan sukacita Petugas dan Warga Binaan yang ada di Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa di bawah kepemimpinan Kalapas, Yohani Widayati. Kalapas beserta jajaran dan warga binaan panen perdana hasil budidaya kangkung dengan media limbah botol bekas. Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) menunjuk beberapa warga binaan yang bertanggung jawab membudidayakan kangkung tersebut. 

LPP Sungguminasa
LPP Sungguminasa

Adapun tahapannya yaitu mengumpulkan media tanam yaitu botol bekas yang kemudian diisi dengan tanah. Selanjutnya diberi sumbu untuk penyerapan air pada bagian bawah botol. Air di bawah botol tersebut kemudian diberikan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. 

Model budidaya ini sangat sederhana, karena menggunakan botol bekas, tidak memerlukan lahan yang luas serta irit dalam penggunaan air karena tidak perlu disiram setiap hari, hanya perlu memastikan bahwa persediaan air di bawah botol cukup. Kangkung tersebut kemudian dapat dipanen setelah 30-40 hari. 

Setelah sayur kangkung, rencananya akan dicoba untuk tanaman lain seperti seledri, tomat dan cabai. Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa didampingi Kasi Giatja beserta jajaran terjun langsung pada kegiatan panen kangkung tersebut.

 "Kegiatan budidaya sayur yang melibatkan warga binaan ini sangat bermanfaat. Kami berharap dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan atau memulai usaha mandiri setelah menjalani masa pidananya. Selanjutnya hasil panen tersebut akan dipasarkan di lingkungan sekitar Lapas" Ujar Yohani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun