Mohon tunggu...
Gita Lovusa
Gita Lovusa Mohon Tunggu... Freelancer - penyemarak di serusetiapsaat.com

Penyuka kebaikan, penyuka senyuman, penyuka bacaan, penyuka tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Hari bersama Maryam binti Imran

5 Agustus 2020   07:08 Diperbarui: 8 April 2021   19:46 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
langit pagi itu.. (Dokpri)

Hari Sabtu kemarin saya mendengar kisah hidup Teh Dece aka @ibujerapah di acara sharing alumni @QACjakarta. Bagaimana beliau mengidolakan seseorang dalam dua bentuk yang berbeda. Yang pertama dan terdahulu adalah sosok bunda Maria. Yang kedua dan terkini untuk selamanya adalah sosok Maryam. Wanita mulia yang Allah abadikan namanya dalam Al-Quran.

Hari Ahad menyimak kajian lanjutan Wanita Surga Series yang diadakan oleh Yuk Ngaji Bintaro. Ustadz Umar Makka berkisah dengan detil tentang seorang Maryam binti Imran. Dari kisah mengenai orangtuanya (Imran dan Hana) sampai Maryam mempunyai Nabi Isa. 

Maryam adalah wanita solihah yang dilahirkan dari bapak ibu yang sudah punya visi misi, bahkan sejak Maryam dalam kandungan.  Yaitu bayi tersebut akan dikhidmatkan untuk Baitul Maqdis serta diasuh oleh pamannya, Zakaria, selama di sana. 

Maryam adalah wanita solihah yang menyerahkan hidupnya tuk taat pada Allah. Berkhidmat di Baitul Maqdis dengan cara membersihkan masjid, tinggal dan beribadah di sana. 

Maryam adalah wanita solihah yang sangat menjaga auratnya. Sejak usia baligh, ia tutup mihrabnya dengan kain pembatas. (Bisa tonton video kajiannya di sini)

Hari Senin ketika akan tilawah, ternyata sampai pada surat Maryam. MaasyaaAllah.. Surat indah yang dibuka dengan penuh kelembutan dan keyakinan.

Maryam / 19:2
(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria,

Maryam / 19:3
yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.

Maryam / 19:4
Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

Maryam () / 19:5
Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun