Mohon tunggu...
LoVembers
LoVembers Mohon Tunggu... Penulis - I'm a delusional artbitch who is trapped on poem, music, film, and photography.

*setiap kata yang kutulis adalah jiwa, jiwaku yang terlalu gila untuk menjadi hal lain selain sebuah tulisan*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Interlokusi dengan Tuhan

26 Februari 2019   09:21 Diperbarui: 28 Februari 2019   08:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Tuhan lalu bertitah padaku; 

"Tuan, Bumi telah dipersiapkan, berkenankah kau turun dan melihatnya?" 

Lantas Dia memaut kepalanya dengan senyum yang masih bersemayam dalam pikiran. 

Aku menganggut, senyumNya meranum. 

Tiga hari lalu, seraya mengkerutkan dahinya Dia berkata. 

"Hanya seumur itu kau ingin mendiami bumi?" Bagaimana jika ditambah?" 

Kami saling beradu tatap lalu saling terdiam. 

Mata kami saling bercengkrama. 

Aku menggeleng, dahiNya makin mengkerut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun