Pelaku peledakan bom sewaktu diadakannya lomba maraton Boston yg telah menewaskan 3 orang dan sekitar 260 luka-luka, Tamerlan Zarnajew tewas dalam baku tembak setelah 4 hari diburu dan adiknya Dchochar selang beberapa jam tertangkap dalam keadaan luka parah.. Tubuh Tamerlan yg rencananya akan dimakamkanpun mengalami hambatan...Tempat2 pemakaman wilayah Northwest Amerika menolak jika mayat tsb dimakamkan di daerah tsb...Peter Stefan sebagai direktor pemakaman masih mencari tempat yg sekiranya bisa dijadikan kuburan bagi teroris tsb tapi sejauh ini belum ada yg mau menerimanya.. bild.de Menurut berita "ABC News" Stefan telah mencari tempat di New Jersey, Connecticut dan Massasuchetts tapi mereka semua menolaknya... Seperti yg diungkapkan oleh Stefan : " Apakah dia teroris..?? Ya dia memang teroris tapi saya tidak bisa melakukan apapun dengan apa yg diperbuatnya. Di sudah mati dan harus dikuburkan, itulah pointnya.." Keberadaan mayat Tamerlan yg masih ada di Worcester Massasuchetts pun bahkan menuai protes dari penduduk sekitarnya..Warga marah karena mayat tsb masih tinggal di kota tsb.. Kejadian di Amerika ini mengingatkan kita pada kontroversi yg pernah ada sewaktu akan diadakan pemakaman para teroris di negara kita...Penolakan dari beberapa daerah sebagai tempat untuk memakamkan jg pernah ada...Mungkin ini salah satu sangsi sosial dari masyarakat yg sedikit bisa membuat orang2 yg akan melakukan tindakan anarkis dengan pembunuhan terhadap orang2 sipil bisa berpikir ulang... Dimana-mana bentuk pengeboman pada rakyat sipil yg menyebabkan ketakutan dan trauma tidak bisa diterima di masyarakat walau dengan alasan apapun...Tapi sepertinya di Indonesia masih saja ada jg yg menganggap bahwa para teroris yg tewas itu adalah pahlawan2 yg mati di jalan yg benar....hanya karena mereka membawa embel2 agama untuk melakukan pembenaran tindakannya...