Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cerdas! Cara Anies Dukung Kubu Prabowo

11 Maret 2019   13:10 Diperbarui: 11 Maret 2019   13:24 4045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, mengutarakan keinginan partainya bila Anies Baswedan terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Jazuli menyampaikannya dalam rapat konsolidasi pemenangan Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017). "Kami tak minta ongkos pulang, tapi kembalikan 30 kursi PKS di DKI Jakarta," kata Jazuli. 

Soal permintaan tersebut, Jazuli mengatakan PKS pernah berjaya dan memiliki kursi banyak di DPRD DKI Jakarta. Namun kejayaan itu dianggap mulai menurun. Adapun saat ini kursi PKS hanya 11. "Tanggung jawab Pak Anies, setelah mengurus rakyat DKI, memenangkan PKS di DKI Jakarta," kata Jazuli. Sementara itu, Anies dalam sambutannya menyanggupi permintaan dari PKS. Menurut dia, permintaan itu tak sulit. "Kalau nambah kursi, Insya Allah gampang Pak Jazuli," ujar Anies. Kompas.com.

Itulah janji Anies pada salah satu partai pengusungnya, PKS, ketika Pilkada DKI 2017. Seperti diketahui Anies yang berpasangan dengan Sandi diusung oleh Partai Gerindra dan partai dakwah tersebut. 

Saat ini adalah bulan dimana pemilihan legislatif sudah diambang pintu. Tentu saja PKS tidak melupakan janji Anies yang menyanggupi akan gampang untuk menambah perolehan kursi di DPRD DKI. 

Sebagai Gubernur dipastikan tidak akan turut serta secara langsung mengkampanyekan PKS maupun Gerindra, diluar cuti, tapi lewat berbagai kebijaksanaan yang dikeluarkan bisa dilakukan tanpa terkena semprit Bawaslu.

Masyarakat sempat terhenyak saat tiba-tiba Anies melantik 1.125 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Merombak 15 pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator atau eselon III sebanyak 274 orang dan pengawas atau eselon IV sebanyak 836 orang.

Keputusan Anies yang mendadak dinilai oleh banyak kalangan ada nuansa politis. Apalagi menjelang pemilu. Sistem lelang jabatan tahun 2013 yang sempat dilakukan oleh Jokowi ketika menjadi Gubernur DKI, juga tidak digunakan lagi. 

Terbaru soal polemik kepemilikan saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), produsen Anker Bir. Masyarakat sempat dikejutkan berita adanya penambahan saham yang dimiliki. Dari 23,34% menjadi 26,25%. Tentu saja jadi perbincangan ramai karena tidak sesuai dengan janji Anies waktu kampanye akan menjual saham tersebut, tapi kok sekarang malah nambah.

Publik terjebak oleh permainan Anies. Kesempatan seperti inilah yang diharapkan. Masalah saham bir kembali menjadi perbincangan ramai dan saatnya dia mengambil momentum.

Pemprov lalu menjelaskan "kenaikan" saham tersebut yang sebenarnya hanyalah penggabungan dari kepemilikan 23, 34% ditambah atas nama BP IPM Jaya sebesar 2,81%. BP IPM Jaya merupakan salah satu SKPD dilingkungan pemprov DKI Jakarta saat itu dan telah resmi dibubarkan pada tahun 2013. 

Jalan sudah dibuka lebar dan selanjutnya show must go on. Langkah kedua Anies dilakukan dengan menyatakan terhambatnya penjualan saham karena tidak disetujui oleh DPRD DKI. Dia pun menyebut bahwa wakil rakyat di Jakarta ingin tetap memiliki saham bir tersebut. Bahkan sempat mengeluarkan ujaran yang sedikit provokatif untuk memancing masyarakat berdemo. "Kita laporkan kepada rakyat Jakarta bahwa wakil-wakil Anda ingin tetap memiliki saham bir, biar nanti warganya juga yang ikut menyampaikan aspirasi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun