Mohon tunggu...
elde
elde Mohon Tunggu... Administrasi - penggembira

penggembira....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dibohongi Pakai Kegantengan

5 Februari 2017   12:09 Diperbarui: 6 Februari 2017   20:43 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
humorsingkat.files.wordpress.com

Sayangnya karir yang dirintis terhenti karena mengalami pemecatan. Impiannya pun menjadi buyar. Namun kesempatan datang lagi ketika ada tawaran dari pihak yang dulu sempat disindir dan dikritik serta dijelek-jelekkan. Tidak berpikir panjang melihat ada jalan terbuka lagi untuk kembali membangkitkan mimpinya menjadi orang nomer satu di negara ini, tawaran diterima dengan senang hati. Hilang  kemaluan dan tidak peduli mengingat omongan-omongannya dulu ketika menyerang pihak yang saat ini dijadikan kendaraan untuk memenuhi ambisinya.

Tipe semacam ini bila jadi pemimpin, biasanya hanya akan mementingkan diri sendiri dengan melakukan banyak kompromi sekedar untuk melanggengkan kekuasaannya saja, karena sesuai dengan ambisinya mengejar jabatan. Tidak memandang etika dan kepatutan lagi demi meraih mimpi, jalan apapun akan ditempuh. Kesejahteraan rakyat yang diinginkan warga akan sangat jauh dari kenyataan. Tersandera oleh kepentingan lain yang harus diakomodasi.

Melihat alasan diatas, bapak-bapak dan ibu-ibu, jangan mau dibohongi pakai kegantengan dan kesantunan saja. Track rekord dan visi misi serta program rasional yang ditawarkan harus menjadi dasar utama dalam memilih suatu pemimpin. Kalau ada yang sudah terbukti melakukan hal tersebut, akan lebih baik lagi. Minimal pemimpin yang bisa menjunjung tinggi amanah rakyat dan memiliki karakter BTP ( Bersih, Transparan dan Profesional).

Eh…jangan-jangan kalimat "dibohongi pakai kegantengan" ini nanti juga dianggap penistaan. Apalagi kalau sudah diplintir dan dihilangkan kata “pakai”nya . Ntar bisa-bisa kena fatwa sama orang-orang ganteng nih. Termasuk aku juga bakal keluarin fatwa...

Salam Anu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun