Ketika Kerinduanku sudah mendarah daging,
Merasa terkoyak dengan harapan semu,
Ingin terlontar aksara membara dari bibir,
dan, berkata "Kapankah pertemuanku denganmu itu?".Â
Mencoba mengingat, dalam janji secarik kertas,
Tertulis guratan pena yang mulai pudar,
Sepatah dua kata, Ku tak henti membacanya ulang,
Hingga Kuyakin kalau kembali adalah jalan menuju cahaya.Â
Resah dan Gelisah di hati makin menggelembung tak terkira,
Hingga Kutertunduk oleh bisik rayu angin Timur yang berkata,
"Tiada yang sirna dalam kegelapan, dan Tiada yang hilang dalam kehampaan".
"Hanyalah desiran hati yang setia menemanimu dalam gelombang kehidupan".Â
Sebentar lagi, Ku kan sampai...
Sony Achmad Louis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!