Mohon tunggu...
Sony Achmad Louis
Sony Achmad Louis Mohon Tunggu... Guru - Set up your goal

Personal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arah Pulang

11 September 2022   06:09 Diperbarui: 11 September 2022   06:18 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Kerinduanku sudah mendarah daging,
Merasa terkoyak dengan harapan semu,
Ingin terlontar aksara membara dari bibir,
dan, berkata "Kapankah pertemuanku denganmu itu?". 

Mencoba mengingat, dalam janji secarik kertas,
Tertulis guratan pena yang mulai pudar,
Sepatah dua kata, Ku tak henti membacanya ulang,
Hingga Kuyakin kalau kembali adalah jalan menuju cahaya. 

Resah dan Gelisah di hati makin menggelembung tak terkira,
Hingga Kutertunduk oleh bisik rayu angin Timur yang berkata,
"Tiada yang sirna dalam kegelapan, dan Tiada yang hilang dalam kehampaan".
"Hanyalah desiran hati yang setia menemanimu dalam gelombang kehidupan". 

Sebentar lagi, Ku kan sampai...

Sony Achmad Louis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun