Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Khusuknya Mengikuti "Vigili" Paskah di Pertapaan Gedono

22 April 2019   09:27 Diperbarui: 22 April 2019   16:13 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Api Lilin Paskah dinyalakan dari api unggun (dokumentasi pribadi)

Prosesi Lilin Paskah masuk ke Kapel (dokumentasi pribadi)
Prosesi Lilin Paskah masuk ke Kapel (dokumentasi pribadi)

Cahaya Kristus (dokumentasi pribadi)
Cahaya Kristus (dokumentasi pribadi)

"Ini lilinnya pak," seorang ibu, petugas dari biara suster, menghampiri saya dan memberikan sebuah lilin yang sudah dibalut dengan kertas penangkal lelehan lilin. Tak hanya saya dan rombongan yang mendapatkan lilin gratis, semua umat yang hadir malam itu diberi lilin. Lilin ini akan dinyalakan saat prosesi cahaya Kristus dan saat pembaharuan janji baptis.

"Semoga cahaya Kristus yang bangkit mulia menghalaukan kegelapan hati dan budi kita" kata Romo Mul, pemimpin upacara Vigili Paskah, sambil membuat tanda salib dan menyalakan api Lilin Paska yang dipegang oleh salah satu suster rubiah (pertapa) dengan api yang diambil dari api unggun yang telah terberkati.

Satu per satu umat yang sejak tadi mengelilingi api unggun menyalakan lilinnya dari api Lilin Paska, lambang Cahaya Kristus. Sesudah itu, umat melangkah satu per satu memasuki kapel mengikuti Imam dan para suster rahib lebih dahulu masuk ke kapel. Di dalam kapel, madah pujian Paskah (exultet) dikumandangkan karena Tuhan telah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir.

Madah Pujian Paskah (dokumentasi pribadi)
Madah Pujian Paskah (dokumentasi pribadi)

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

"Merayakan Paskah, selain mengenang karya keselamatan Allah bahwa Yesus yang wafat disalib, kini telah bangkit untuk menebus dosa-dosa kita. Tetapi juga, membangun sikap rohani (spiritual) kita bahwa kebangkitan Yesus memberi asa di hari ini dan masa depan. Ingat sejelek apapun, seburuk apapun sesedih apapun masa lalu kita, Tuhan telah menebusnya melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya" ucap Romo Mul dalam homilinya.

"Hari ini dan masa depan, tentu dalam terang kebangkitan Kristus dan pertobatan, menjadi iman, harapan dan kasih ketika masa depan kita selalu diisi dengan kebaikan-kebaikan yang dimulai sejak hari ini" pungkas Romo Mul.

Malam semakin larut dan tak terasa sudah memasuki dini hari. Para suster rubiah (rahib perempuan) yang berjumlah 40 mulai tampak mengikuti vigili paskah dengan khusuknya. Para suster pertapa ini duduknya tersendiri dan tidak dicampur oleh umat.

Suster Rubiah OCSO (dokumentasi pribadi)
Suster Rubiah OCSO (dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun