Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Warga Arborek Raja Ampat Menjaga Laut agar Bebas Sampah

3 Desember 2017   11:07 Diperbarui: 10 Desember 2017   21:00 20674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Larangan Wisatawan, di Kampung Wisata Arborek (Dokpri)

Keindahan pulau seperti ini mengingatkan saya pada pulau Lihaga, Likupang dan Taman Nasional Bawah Laut Bunaken. Dua destinasi wisata andalan Sulut ini mulai meredup gegara sampah. Sungai Jengki dan sungai (DAS) Tondano ditengarai menjadi pemasok sampah plastik yang mengapung hingga ke laut dari pantai Manado sampai teluk Bunaken.

Demikian juga, pulau Lihaga tak berpenghuni, namun pasir putih dan air lautnya yang jernih mengundang wisatawan untuk datang. Sayangnya, setiap wisatawan yang datang ke Lihaga selalu meninggalkan sampah plastik bekas air mineral, pembungkus snack atau kembang gula. Kendati sudah diupayakan tempat pembuangan sampah dengan membuat lubang sampah, tak sedikit tas kresek tertinggal di pinggir pantai berpasir putih.

Untuk mengangkat pamor Bunaken dan Lihaga, sebagai destinasi wisata "lautku bebas sampah plastik" telah dilakukan pembersihan sampah di sepanjang aliran sungai dan pulau Bunaken. Berkali-kali pihak BUMN dan swasta dilibatkan dalam upaya bersih-bersih sampah laut Bunaken.

Miris rasanya begitu mendengar Bunaken dan Lihaga meredup dari kunjungan wisatawan gegara sampah. Beberapa objek wisata yang pernah saya kunjungi seperti Nusa Penida, Nusa Lembongan masih kelihatan bersih dari sampah plastik dibandingkan objek wisata sepanjang pantai Kuta hingga pantai Seminyak yang sudah "tercemar" oleh sampah plastik. Untung di pantai Tetingen, masih bebas dari sampah, dan tampah bersih sehingga saya bisa menikmati "sunset"nya Bali.

Ilustrasi: bbc.com
Ilustrasi: bbc.com
Yang Dicari "Lautku Bebas Sampah"

Yang membuat saya senang berwisata di Raja Ampat tak lainn karena laut di sekitar Wajag, Piaynemo dan Arborek sungguh jernih dan bersih karena tak terlihat sampah mengapung. Tak heran, setiap kali menginjakkan kaki di lokasi wisata itu, saya selalu melihat turis dengan berbagai aktivitas baharinya seperti snorkeling, diving atau sekedar berjemur di pasir putih.

Kami pun tak lepas dari membawa sampah selama perjalanan. Sampah plastik bekas minuman air mineral, makanan ringan yang kami bawa dari Waisai untuk bekal makan minum kami selama perjalanan ke pulau-pulau.

Ilustrasi: sumber KLHK
Ilustrasi: sumber KLHK
ilustasi: google
ilustasi: google
Tak ingin mengotori laut, tas kresek ukuran besar kami bawa untuk menampung sampah-sampah. Dibantu oleh awak kapal dan siswa-siswa saya, sampah yang terkumpul dibuang di tempat sampah saat kami tiba di Waisai.

"Indonesia juara kedua sebagai penghasil sampah plastik laut di dunia, setelah China kemudian disusul Pilipina, Vietnam dan Sri Lanka. Setiap tahun Indonesia membuang 1,2 juta ton sampah di laut" pancing saya setelah selesai makan siang di pondok bambu Arborek. Seperti tidak percaya pada omongan saya, Yansen, siswa asal Kendari, manyambung "Masak iya pak. Kalau begitu laut Indonesia sudah tercemar oleh sampah?"

"Sampah plastik yang mengalir ke laut ini menjadi perhatian dalam konferensi kelautan PBB pada awal Juni ini. Di sana pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik di laut sampai 70% pada 2025 mendatang" pernyataan ini diakui oleh Deputi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanudin.

Lautku Bebas Sampah Plastik (dokpri)
Lautku Bebas Sampah Plastik (dokpri)
"Tahapan pertama adalah memberikan pendidikan kembali, perubahan mindset dari pendidikan untuk anak-anak dari usia dini, setelah itu pengurangan dari sampah yang ada baik di darat, 80% itu sampah laut dari darat, harus itu kita kontrol," lanjut Safri dan menegaskan Indonesia dan negara-negara ASEAN bertekad untuk membuat lautku bebas sampah dengan membenahi pengelolaan sampah di daerah dan pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun