Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Warga Arborek Raja Ampat Menjaga Laut agar Bebas Sampah

3 Desember 2017   11:07 Diperbarui: 10 Desember 2017   21:00 20674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Larangan Wisatawan, di Kampung Wisata Arborek (Dokpri)

Setelah puas bermain dengan ikan-ikan di dermaga, saya berjalan menuju ke Kampung Wisata Arborek. Saat memasuki lorong pintu masuk kampung, saya disambut dengan banyaknya informasi yang tertata rapi dan berbingkai ukiran kayu khas etnik Papua. Aneka informasi itu tersurat pula dalam bahasa Inggris.

Ukiran Etnik Papua (dokpri)
Ukiran Etnik Papua (dokpri)
Asri (dokpri)
Asri (dokpri)
"Saya senang karena bersih" pandangan mata saya tertuju pada tulisan ini. Lama saya berdiri diam di depan tulisan itu. Lalu terpikir, apa maksudnya dari tulisan di salah satu batang pohon kelapa itu? Apakah tulisan itu ditujukan untuk para wisatawan? Atau ada maksud di balik tulisan itu? Entahlah.

Bersanding dengan tulisan itu, saya membaca semacam tata tertib bagi setiap pengunjung. "Dilarang buang sampah di laut. Dilarang melompat dari jetti (dermaga). Dilarang menginjak karang. Dilarang berenang di dekat speedboat. Dilarang menyentuh binatang liar dengan sembarangan".

"Masyarakat di kampung Arborek sudah mengerti bahwa kampungnya ini banyak dikunjungi wisatawan mancanegara untuk snorkeling dan diving. Keindahan dan kebersihan alam bawah laut menjadi daya tarik wisatawan untuk datang. Juga indahnya panorama alam saat terbit dan tenggelamnya matahari, juga memikat wisatawan untuk menginap di kampung ini. Yah nggak heran di sini tersedia homestay" cerita Pak Samuel Korwa, saat kami berkumpul makan siang di salah satu pondok milik warga kampung.

Generasi penerus (dokpri)
Generasi penerus (dokpri)
Gapura homestay (dokpri)
Gapura homestay (dokpri)
Makan siang kami dipesan dari warga kampung Arborek. Rupanya warga kampung sudah terbiasa melayani pesanan makan minum bagi pengunjung yang membutuhkan santap siang. Menu ikan laut bakar dan ikan kuah asam, menjadi andalan mereka.

"Warga Arborek sudah terbiasa dengan menjaga kebersihan lingkungan. Baik di pinggir pantai, di halaman rumah, maupun sepanjang jalan kampung. Seminggu sekali mereka melakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah-sampah yang ditinggal oleh wisatawan" lanjut Pak Sam sambil mencocol ikan gorengnya ke dalam mangkok rica.

Siang itu, karena perut sudah keroncongan, kami makan dengan lahapnya. Sambil makan, saya menatap indahnya laut biru dan pantai pasir putih yang bersih. Oh ya, sebelum santap siang, kami mengelilingi pulau dengan jalan kaki (tak ada kendaraan di pulau ini). Kesan saya pulau ini memang dirawat dengan baik dan rumah-rumah yang dipakai untuk homestay meski terbuat dari bahan sederhana tapi sangat asri dan terjaga bersih.

Slogan "Saya senang karena bersih", lama kelamaan membuka hati dan pikiran saya bahwa mengapa banyak orang tertarik berwisata ke Kepulauan Raja Ampat. Tak lain, karena perairan laut Raja Ampat bebas dari sampah.

Tak hanya lautnya terjamin bening dan bergradasi biru, hijau, tosca dan putih, tetapi kepedulian warga kampung Arborek yang memiliki budaya bersih dan mampu menjaga laut bebas dari sampah plastik.

Pulau Lihaga (dokpri)
Pulau Lihaga (dokpri)
Bunaken (dokpri)
Bunaken (dokpri)
Redupnya Bunaken, Lihaga, Karena Sampah

Saya dan rombongan tak menyia-nyiakan waktu di Arborek untuk berfoto dengan latar belakang homestay yang menjorok ke laut. Di bawah pondok, terhampar pasir putih seputih dan selembut tepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun