Mohon tunggu...
Tri Lokon
Tri Lokon Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan Swasta

Suka fotografi, traveling, sastra, kuliner, dan menulis wisata di samping giat di yayasan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rahabi Mandra Ungkap Sedikit Rahasia di Balik Pembuatan Skenario Film

14 November 2017   14:28 Diperbarui: 14 November 2017   18:50 2628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi Film (Dok Pri)

Trailer Film "2014", Siapa Di Atas Presiden, diputar melalui ponsel pintar. Beberapa siswa, dari klub jurnal Losnito, memperhatikan trailer itu atas ajakan Rahabi Mandra. Beberapa siswa yang diajak menonton menyimak dengan mata sedikit melotot tanpa suara. Sebagian siswa duduk lesehan di lantai di ruang tamu Wisma Lokon. Trailer itu diputar dari channel Youtube milik Mahaka Pictures. Silahkan cek di SINI.

Malam itu (13/11), Rahabi Mandra, Penulis Skenario Adaptasi Terbaik FFI 2017 Manado, tampak begitu serius membimbing para siswa untuk menunjukkan bagaimana sebuah film dibuat. Meski hanya sebuah Trailer tetapi Abi, panggilan akrab Rahabi Mandra lulusan IKJ, menuturkan bahwa dalam sebuah cerita film, karakter seorang pemeran utama, harus dibuat seunik mungkin.

Film 2014 itu mengisahkan tentang hubungan renggang (konflik) antara anak dan ayah dalam soal politik di negeri ini. Bagas Notolegowo (Ray Sahetapy), sang ayah, mencalonkan diri sebagai calon presiden yang akan datang menggantikan Jusuf Syahrir (Deddy Sutomo). Langkah sang ayah ini, ditentang oleh Ricky (Rizky Nazar) anaknya karena menganggap politik itu kotor. Kekuasaan yang pada akhirnya menjerat orang ke dalam kegelapan.

Meski istrinya, Ningrum (Donna Harun), selalu berusaha menyatukan suami dan anak, tetapi rupanya Bagas semakin melejit di antara pesaing-pesaingnya. Konspirasi untuk menjatuhkan Bagas akhirnya terjadi.

Bagas menjadi tersangka karena kasus kriminal yang direkayasa oleh para pesaingnya. Pembuktian dirinya tidak bersalah menjadi alur cerita film ini semakin menarik. Ricky tidak tinggal diam dalam kasus Bagas ayahnya. Menggandeng pengacara terbaik Krishna Dorojatun (Donny Damara), Ricky mengusut kasus ayahnya dan dibantu oleh Laras, anak Krishna, yang melihat kegigihan Ricky. Keselamatan jiwa Ricky dan Laras terancam. Ada piha "lebih tinggi lagi" yang sedang mengendalikan nasib Indonesia. Satria (Rio Dewanto), pria misterius yang mampu mengendalikan segala sesuatunya.

Jurnal Losnito (Dokpri)
Jurnal Losnito (Dokpri)
Berkaca pada film itu, Abi menjelaskan bahwa kalau karakter pemeran utama diciptakan hanya biasa-biasa saja, sudah dipastikan kurang menarik bagi penonton dan film tanpa penonton dan itu merupakan kerugian besar bagi industri film. Film itu mengangkat tema politik, korupsi dan kekuasaan" jelas Kak Abi, screenwriter yang sedang naik daun di dunia perfilman Indonesia.

Sungguh suatu kehormatan bagi klub Jurnal malam itu. Betapa tidak, kak Abi mengajak para siswa Lokon menonton trailer, untuk memulai diskusi tentang perfilman Indonesia. Dijelaskan bahwa Abi terlibat sebagai penata skrip beberapa film, seperti "From London to Bali" (2017), "Trinity, the Nekad Traveller (2017), Senjakala di Manado (2016) dan masih banyak lagi.

Sebenarnya Abi tidak sendiri. Ia ditemani oleh Dayu Wijanto, pemeran wanita, Emil Heraldi, sutradara terbaik "Night Bus", dan satu temannya lagi. Hanya karena kesibukan mereka mempersiapkan proposal film berlatarbelakang Manado, mereka muncul saat foto bersama.

Dalam diskusi singkat dengan Rahabi Mandra malam itu, para siswa sangat bersyukur mendapat pencerahan tentang perfilman Indonesia. Tak sedikit siswa-siswa bertanya tentang apakah pekerjaan sebagai pekerja seni dalam dunia film bisa menjamin hidup. Siswa bertanya karena mereka sekarang sedang belajar, sedang membangun mimpinya untuk masa depan.

Abi langsung menjawab tentang gaji seorang penulis skenario. Katanya, untuk layar lebar bisa mengantongi uang bersih sekitar 150 juta per film.

"Penulis skenario dibayar mahal kalau membuat skenario sinetron. Ka Abi memberi alasan karena yang paling dibutuhkan adalah kekuatan fisik. Penulis harus melototi alur cerita setiap tayangan dari layar TV untuk membuat sambungan cerita berikutnya" cerita Kak Abi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun