Mohon tunggu...
Juma Darmapoetra
Juma Darmapoetra Mohon Tunggu... lainnya -

"menghormati berarti menghargai, menghargai tak harus mengagumi dan mengagumi tak perlu menjadi." "Mantan" Penulis Freelance di beberapa Media Massa.

Selanjutnya

Tutup

Nature

EKOFEMINISME DAN KRISIS LINGKUNGAN

2 Maret 2013   05:01 Diperbarui: 4 April 2017   17:15 7096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam konteks ini, ekofeminisme menjanjikan harapan akan adanya jalan penyelamatan krisis ekologi yang semakin melaju kencang. Karena nuansa semangatnya di dalam menghormati hak-hak kesetaraan dan keseimbangan alam-lingkungan. Ekofeminisme juga mempertimbangkan ide-ide dan semangat kaum hawa berupa kecintaan alam dalam mengambil kebijakan dan langkah yang berhubungan dengan banyak orang. Karena selama ini kebijakan yang keluar dari budaya patriarkhat seringkali memperlihatkan tidak adanya sensitifitas terhadap ekologi. Hal ini bertentangan dengan semangat feminitas dalam logika ekofeminisme.

Satu contoh gerakan ekofeminisme yang (dianggap) telah dapat menekan laju tingkat kerusakan lingkungan adalah Satu gerakan yang pernah dilakukan perempuan Wangari Maathai dari Kenya yang kemudian mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang ekologi, karena inisiatifnya dalam mempelopori gerakan penanaman pohon untuk seluruh perempuan di Kenya. (tropikaindonesia.com)

Gerakan penyelamatan lingkungan berbasis perempuan bukanlah sebuah utopia semata. Karena setiap individu; lelaki dan perempuan sama-sama memiliki kewajiban menyelamatkan bumi. Keterlibatan perempuan dalam gerakan ekofeminisme sangat perlu mendapatkan apresiasi dan dijadikan jalan alternatif, dalam upaya menekan laju kerusakan lingkungan beserta ekologinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun