Mohon tunggu...
Muhammad Wahidin fitri
Muhammad Wahidin fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Wassup guys yak welcome back with lololsgamingbuddies's kompasiana page XD

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perbandingan Efektivitas Phermethrin dan Tea Tree Oil Dalam Menyembuhkan Penyakit Scabies Menggunakan Metode Analisis PICOT

22 Juni 2022   16:08 Diperbarui: 22 Juni 2022   16:32 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BAB 1. PENDAHULUAN 

Scabies adalah salah satu dari sekian banyak penyakit yang tidak bisa diremehkan. Penyakit ini sudah ada di seluruh penjuru masyarakat baik skala nasional maupun dunia karena keberadaannya yang sangat sering dijumpai. Awal mula munculnya penyakit ini berawal dari sengatan tungau bernama Sarcoptes scabiei. Kebanyakan penyakit ini dijumpai pada negara berkembang yang didalamnya terdapat kawasan padat penduduk dan rentan akan kemiskinan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya penyakit ini salah satunya yang paling sering  yaitu kebiasaan berperilaku yang jorok dan tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya, tentu saja hal tersebut akan menyebabkan munculnya penyakit-penyakit kulit yang bisa berdampak pada masyarakat tersebut.

Tungau ini menyerang bagian kulit korban dan langsung memberikan dampak hingga ke bawah permukaan kulit dan pada akhirnya menimbulkan beberapa dampak, yaitu munculnya ruam, kulit memerah, dan dampak paling utama yaitu gatal yang kebanyaakn muncul di lipatan kulit dan akan semakin buruk pada malam hari, dan dampak yang paling parah yaitu infeksi. Dampak tersebut tidak seharusnya diremehkan oleh masyarakat dan menganggap hal tersebut sepele dengan menyamakan antara gigitan nyamuk biasa dengan komplikasi scabies, karena dampak yang dihasilkan serupa tapi tak sama. Status scabies seseorang didasarkan pada kondisi diagnosis klinis.

Prevalensi penyakit scabies di Indonesia sendiri sebesar 4,6%-12,95% menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dari 12 penyakit tersering yang menyerang kulit, scabies sendiri sudah menduduki peringkat ketiga. Pada skala dunia prevalensi penyebaran penyakit scabies sendiri sudah mencapai angka 300 juta korban pertahun (Chosidow, 2006 dalam Setyaningrum, 2013).

Ada beberapa cara dalam mengobati penyakit ini, baik secara medis maupun non medis. Pada pengobatan medis contohnya yaitu pada pemakaian obat phermethrin secara topikal dan banyak lainnya. Sedangkan pada pengobatan non medis terdapat TTO atau Tea Tree Oil yang pemakaiannya juga secara topikal. Kedua obat ini sama-sama memiliki khasiat tersendiri dalam pemakaiannya untuk menyembuhkan, tetapi salah satu dari obat terebut ada yang lebih baik dalam hal keefektivan dan efek samping untuk mengobati penyakit ini.

Tujuan dari pengangkatan masalah penyakit scabies ini sendiri adalah karena merupakan salah satu kasus yang sering terjadi di lingkungan masyarakat dan dampaknya yang tidak bisa diremehkan hingga disamakan dengan penyakit gatal biasa pada umumnya. Tujuan dari pemilihan obat pemethrin dan TTO yaitu untuk membandingkan antara obat medis dan obat tradisional secara tidak langsung melalui jurnal yang diambil .

BAB 2. METODE 

Metode yang digunakan adalah artikel ilmiah berbentuk review jurnal atau sumber sekunder dengan metode deskriptif kualitatif. Review jurnal ini menggunakan cara EBL yaitu Evidence Based Learning dengan menggunakan tabel picot. Tabel pico sendiri adalah metode pencarian informasi klinis yang merupakan akronim dari 4 komponen: P (population, patient), I (Intervention), C (comparison, control), dan O (Outcome) (dr. Irwan Supriyanto, 2018). Sebenarnya tabel pico mempunyai 4 variabel, akan tetapi pada artikel ilmiah ini akan dipaparkan 5 variabel dalam tabel dengan menambahkan variabel T yaitu time. Jadi terdapat 5 variabel penelitian dalam review jurnal ini yaitu PICOT. PICOT sendiri juga akan membantu para penulis maupun peneliti dalam menemukan informasi klinis yang tentunya bisa dipercaya akan kebenarannya. Dengan PICOT kita juga bisa memastikan kesesuaian antara penelitian yang sedang dilakukan dengan pertanyaan klinis yang sedang dicari sehingga dapat memberikan kesesuaian topik dan juga materi pada peneliti dan membantu mempermudah menjalankan penelitian.  

Pertama, sebelum membahas lebih spesifik pada tabel picot langkah awal yang dilakukan yaitu dengan membuat picot acuan, yaitu picot yang kita pegang sebagai variabel kontrol dan sebagai pegangan kita dalam mencari jurnal serta perbedaan apa yang ingin kita bandingkan. Picot acuan sendiri berisi tentang pandangan peneliti pada hasil akhir dan juga perbandingan yang ingin dibandingkan pada penelitian tersebut menurut pandangan pribadi peneliti. Dengan begitu, kita mempunyai gambaran tentang penelitian kita dan mempunyai hasil yang dapat dibandingkan, jika sebelumnya tidak membuat picot acuan maka kemungkinan besar hasil perbandingan akan melenceng dari perkiraan dan tidak membuahkan hasil yang diinginkan.

Setelah membuat tabel acuan, peneliti sebaiknya menentukan jurnal apa yang ingin diteliti, seperti jurnal nasional ataupun internasional, agar dalam segi bahasa tidak merepotkan dalam pengerjaan penelitian. Setelah itu, barulah peneliti mencari jurnal yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan dengan menyesuaikan judul serta tema jurnal yang akan diambil dengan picot acuan yang telah dibuat. Setelah memilih jurnal, peneliti harus memahami isi jurnal dengan memilah informasi yang dibutuhkan untuk penelitian dan memasukkan informasi maupun kutipan yang ada di jurnal ke dalam tabel picot sesuai dengan kriteria yang dicari. Setelah semua tabel terisi dengan kesesuaian variabel masing-masing dan tema yang digunakan, maka peneliti harus membuat kesimpulan dari tabel Outcome dengan memperhatikan perbandingan dari tabel Intervention dan juga Comparison, lalu memaparkannya pada kesimpulan akhir, sehingga peneliti dan juga tentunya pembaca dapat memahami hasil antar kedua perbandingan dan dapat menyelesaikan penelitian dengan hasil tersebut.

BAB 3. HASIL DAN PENELITIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun