Mohon tunggu...
Lizta Indah Sari
Lizta Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya 2019

Be happy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komparasi Efektivitas antara Gastrodiplomasi dan Cyber Diplomacy dalam Mendapatkan Kepentingan Suatu Negara

3 Desember 2021   09:06 Diperbarui: 3 Desember 2021   09:17 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: reviewnesia.com/diplomasi-kuliner-kepentingan-nasional

Apa Itu Gastrodiplomasi?

Gastrodiplomasi berasal dari penggabungan dua kata yaitu kata gastronomi dan diplomasi. Dan pada kata gastronomi itu sendiri berasal dari kaa gastros dan nomos. Gastros artinya lambung atau perut sedangkan nomos artinya aturan atau hukuman. Kembali kepada gatrodiplomasi. Gastrodplomasi sendiri singkatnya dapat dikatan merupakan salah satu upayaa ataau cara untuk mengenalkan filosofi, budaya dan sebaaginya dari negara yang terkait melalui makanan negara yang terkaitt tersebut. (Pujayanti, 2017).

Gastrodiplomasi sudah terkemuka dari beberapa tahun yang lalu yang mana terdapaat beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa gastrodiplomasi bukan hanya berfokus kepada makanan ataupun berfokus kepada bagaimana cara mempromosikan makanan tersebut. melainkan, gastrodiplomasi itu dapat dikatakn berfungsi untuk “mempromosikan negara” yang terkait. Maksudnya di sini adalah setiap negara itu mempunyai cerita, filosofi, dan budaya yang melekat pada masing-masing negara. Begitu pula dengan makanan. Pada setiap negara tentunya terdapat berbagai macam jenis makanan.

Dari satu negara saja bisa mencapai ratusan jenis makanan yang terdapat pada negara tersebut. pada setiap jenis makanan tersebut tentunya mempunyai cerita, filofosi dan bahkan budaya yang berkaitan pada makanan dan bahkan negara tersebut. seperti misalnya di Indonesia. Seperti yang sudah banyak diketahui oleh banyak orang, di Indonesia, tepat nya di provinsi Sumatra Barat itu trdapat makanan atau masakan yang bernama rendang. Di masyarakat Sumatra Barat itu sendiri terkhususnya masyarakat Padang, rendang memiliki filosofi tersendiri. Bagi masyarakat Padang, rendang itu memliki tiga makna yaitu kesabaran, ketekunan, dan kebijakan. (Fajarsari, 2017).

Dari sini dapat dilihat bahwa sebuah makanan bukanlah hanya sebuah makanan dan memang mempunyyai arti, makna dan budaya yang terdapat di dalamnya. (Indonesia, 2019). Dan bagi Indonesia sendiri selain dari cita rasa yang lezat yang dihasilkan dari masakan rendang itu sendiri, melalui filosofi itu tadi dapat mengantarkan Indonesia untuk mempromosikan ataupunn mengenalkan banyak hal dari Indonesia seperti budaya dan sebagainya kepada pihak luar melalui rendnag itu sendiri. Dan dapat dikatakan kembali bahwa gastrodiplomasi bukan hanya metode aatau upaya untuk mempromosikansuatu makanan yang berasal dari negarayang terkait. Namun gastrodiplomasi berperan menjadi cara atau upaya bagi suatu negara untuk mengenalkan dan mempromosikan berbagai budaya yang terkandung di negara tersebut. Karena sejatinya bukan hanya hard power yang bisa digunakan oleh suatu negara sebagai power, namun juga soft power yang salah satu kandungannya yaitu budaya. (Ha, 2016)

Efektivitas Gastrodiplomasi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya gastrodiplomasi merupakan upaya untuk mengenalkan atau bahkan mempromosikan budaya suatu negara melalui makanan. Beberapa waktu yang lalu saya melakukan sebuah survey yang berskala kecil di lingkungan sosial saya mengenai makanan. Saya mengajukan beberapa pertanyaan seperti Nama mereka, pekerjaan mereka, serta pengalaman menengenai makan makanan internasional (di luar Indonesia).

Dari beberapa hal pertanyaan yang saya ajukan mengenai pengalaman makan makanan internasional itu, di antaranya adalah mereka mengenai makanan apa yangpernah mereka cicipi, kapapn mereka pernaah mencicipi makanan tersebut, mengapa mereka mencicipi makanan tersebut, dari mana mereka mengetahui makanan tersebut, bagaimana perasaan mereka setelah menyicipi makanan tersebut, kenapa mereka datang ke tempat yang menyediakan atau menjual makanan tersebut, serta bagaimana kesan mereka mengenai negara tersebut atau negara yang menjadi asal usul dari makanan internasional yang mereka cicipi tersebut.

  • Hal-hal dan pertanyaan pertanyaan tersebut saya tanyakan kepada kurang lebih sebanyak 10 orang dan merupakan orang-orang yang saya kenal (seperti teman, saudara, dan sebagainya).
  • Pada orang pertama yang bernama Iqbal Naharikky., S.H. yng jjuga merupakan kakak kandung saya yang juga merupakan Direktur pada sebuah PT yang terdapat di kota Baturaja, Sumatera Selatan, memberikan jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan. Pertama dia menjawab bahwa makanan internasional yang pernah dia cicipi adalah Ramen.lalu dia juga memberitahu bahwa dia memakan makanan tersebut pada saat dia sedang berada di salah satu rumah temannya dan dia memakan ramen tersebut karena diberi tawaran dari temannya untuk menyicipi ramen tersebut. Iqbal sendiri mengetahui Ramen melalui salah satu komik yang berasal dari negara Jepang yang pernah dia baca. Di dalam komik tersebut terdapat beberapa adegan di mana tokoh utama nya sedang menyantap makan malam di rumah nya menggunakan sebuah mangkuk dan sumpit. Dan makanan tersebut adalah Ramen. Iqbal juga mengungkapkan bagaimana perasaan dia setelah mengkonsumsi ramen tersebut.  dia berkata bahwa ramen itu seperti makan mi kuah pada umumny, namun memiliki sedikit rasa asam. Selain itu juga pasa bumbu kaldu nya agak sedikit memliki perbedaan pada mi kuah pada umumnya dan ramen juga sedikit lebih berminyak. Namun terlepas daari sana, Iqba merasa bahwa rempah yang digunakan pada ramen yang dia cicipi itu berbeda juga dan ebih terasa. Dan untuk mi nya sendiri memiliki tekstur yang berbebda. Ramen yang dia makan itu meiliki tekstur yang lebih besar dari mi kuah pada umumnya terutama mi yang berasal dari Indonesia. Pada ramen yang ia makan itu juga terdapat beberapa toping seperti daging, telur, dan sayur. Namun Iqbal juga mengatakan bahwa wassabi yang menjadi salah satu opsi pelengkap rasa pada ramen itu memiiki rasa yang kurang bersahabat pada lidahnya.
  • Selain mengatakan bagaimana perasaan dia mengenai setalah memakan ramen tersebut, dia juga menyampaikan bahwa dia datang ke rumah temannya untuk menyantap ramen itu dikarenaakan pensaran. Tawaran yang belum pernah dia terima sebelumnya (tawaran untuk makan ramen) membuat dia ingin mengetahui bagaimana rasa dari ramen itu sendiri. Iqbal juga mengatakan bagaimana kesan dia tentangramen tersebut. Dia mengatakan bahwa di saat dan setelah dia makan ramen, sesaat dia teringat dengan komik Jepang yang pernah dia baca. Yang menunjukkan adegan dimana pemeran utama nya sedang memakan ramen menggunakan sumpit dan sebuah mangkuk. Dan setelah itu dia mengatakan bahwa timbul beberapa rasa penasaran. Iqbal yang sebelumnya hanya menikmati karya-karya dari negara Jepang seperti anime dan komik, menjadi orang yang lebih ingin mengeksplor mngenai asal usu ramen itu sendiri, hingga berujung kepada mengetahui beberapa budaya Jepang yang ternyata sudah sering dikenalkan namun belum diketahui oleh Iqbal sebelumnya.
  • Selain Iqbal, terdapat juga rekan saya yang bernama Imesafeld Leonny atauyang kerap saya panggil Ime. Ime sendiri merupakan mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya. Dia menyampaikan bahwa makanan internasional yang pernah dia makan adalah tteopoki pada tahun 2018. Dia memakan tteopoki itu sendiri karena pad atahun 2018 tersebut dia pernah berada di suatu festival yang bernama Korean Festival yang di adakan di PSCC Palembang. Seperti hal nya Iqbal, Ime juga berawal dari ajakan temannya yang memang kebetulan merupakan penggemar dari beberapa grup idola yang berasal dari Korea Selatan. Ime menyampaikan juga bahwa rasa dari makanan itu sendiri lumayan cocok di lidah nya dan merasa bahkan makanan tersebut bisa dikatakan memiliki rasa yang enak. Kesan dia mengenai makanan tersebut adalah dia merasa bahwa Korea terkhususnya Korea Selatan benar-benar memiliki budaya yang menarik. Dia juga menyampaikan memang dunia K-Pop sering dibilang dapat mengantaarkan masyarakatinternasional kepada budaya Korea Selatan. Namun Ime sendiri dapat mengenal beberapa budaya yang terdapat di Korea Sleatan melalui rasa jatuh cinta nya terhadap tteopoki. Dan bahkan kini dia mengaku bahwa dia merasa lebih familier terhadap beberapa budaya di Korea Selatan meskipun Ime sendiri belum pernah menginjakkan kaki secara langsung di Korea Selatan.
  • Selain Ime dan Iqbal, masih banyak juga rekan-rekan saya yang saya ajukan pertanyaan yang kurang lebih sama seperti yang saya ajukan kepada Iqbal dan Ime. Jawaban dari mereka pun beragam. Mulai dari Suhsi yang juga berasal dari Jepang, Pizza, roti Canai, hingga Fettucine Chicken Alfredo. Meskipun beberapa dari mereka yang menjawab pertanyaan saya tersebut pernah menyicipi makanan-makanan tersebut langsung dari negara asal makanan tersebut, namun ada juga yang memang menyicipi makanan tersebut hanya dari Indonesia. Dan rekan-rekan saya yang telah memberi kesan yang masing-masing berbeda. Namun dapat dikatakaan bahwa sebagaian besar dari mereka yang awalnya jatuh cinta dengan cita rasa yang berasala dari makanan tersebut, lalu mulai mencari dan menelusuri jenis-jenis makanan yang asal  negara nya sama dengan makanan yang mereka makan tersebut, dan berujung pada rasa  penasaran mengenai negara asal serta budaya-budaya yang terdapat dari negara asal makanan internasional yang pernah mereka makan tersebut.

Apa Itu Cyber Diplomacy?

Dengan berkembangnya jaringan internet, cyber diplomacy pun juga bertambah sering diaplikasikan. Ada seorang ahli yang bernama Hodzic pernah berkata mengenai cyber  dipolmacy. Dia berkata bahwa sebutan cyber dyplomacy ini bertambah jumlahnya yang digunakan oleh para pelaku utama yang berperan dalam politik global untuk mendeskripsikan perubahan atau evolusi dalam pelaksanaan diplomasi di era digital ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun