2.2.1 Jenis -- Jenis Lampu LED
Berdasarkan anatomi dan jenis penggunaannya, lampu LED dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Indicator
Indicator adalah jenis lampu LED berukuran 5 mm yang paling sering dijumpai pada berbagai alat elektronik. Jenis ini relatif murah, watt (daya) rendah dan panasnya tidak menyebar kemana-mana atau akan tetap berada dalam chip.
 LED Indicator warna merah pertama dikembangkan oleh Nick Holonyak pada tahun 1962. Sepanjang tahun 60-an itu, LED digunakan sebagai lampu indikator kecil di beberapa perangkat elektronik. LED warna hijau dan kuning baru diperkenalkan pada awal-awal tahun 70-an dan digunakan untuk lampu lalu lintas, jam, tanda exit dan perangkat elektronik lainnya.
2. Illuminator
Illuminator adalah jenis lampu LED yang digunakan untuk penerangan. Lampu ini memiliki lumen (cahaya) yang tinggi dan tahan lama sehingga memerlukan watt (daya) yang tinggi jika dibandingkan dengan tipe indicator. Jika dibandingkan dengan jenis lampu lain, LED tetapi mengonsumsikan watt (daya) yang rendah dengan lumen yang sama.
1. Super Flux LED
Super flux LED termasuk dalam jenis LED Illuminator yang mengonsumsi listrik dalam jumlah besar karena memiliki punya dua kutub positif dan juga dua kutub negatif. Super flux LED banyak digunakan untuk penerangangan lampu di papan iklan yang ada di pinggir-pinggir jalan.
2. Bicolor LED
Seperti namanya, bicolor LED dapat memancarkan cahaya lebih dari satu warna atau secara bergantian. Bicolor LED banyak diaplikasikan pada mainan anak-anak.