5. Base / Logam ulir
   Bagian terbawah lampu dimana kontak listrik bertemu dan terbuat dari nickel. Salah satu lead-in wire disolder ke bagian paling ujung bawah, sedangan satunya lagi disolder ke bagian atas base.
Â
2.2.2 Cara Kerja Dioda
   Penghematan lampu LED disebabkan oleh huruf terakhir LED, yaitu teknologi Diode. Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang dosen, ia mengemukakan bahwa pada dasarnya, semua lampu akan menyala bila dialiri listrik, hanya yang berbeda dari tiap lampu adalah dalam cara menyalanya dan perubahan energinya dari listrik menjadi cahaya :
Bohlam menyala karena ada filamen yang terhubung diantara dua kutub listrik. Kejadian menyala bisa terjadi karena filamen diletakkan di ruang hampa sehingga elektronnya bergerak dan elektron ini yang menyebabkan munculnya cahaya. Di sistem filamen bohlam, energi listrik terdahulu diubah menjadi energi panas, lalu diubah menjadi energi cahaya. Bila dibuat perbandingan rasio energi untuk panas dan cahaya di sistem lampu bohlam hampir setara; lampu bohlam tidak terlalu terang karena energi yang lain panas.
Berikutnya untuk lampu neon. Lampu neon punya metode yang berbeda dibanding lampu bohlam dalam proses penyalaannya. Lampu neon bisa menyala karena ada lompatan elektron dan lompatan itu terjadi antara 2 filamen di ruang hampa agar lompatan itu bisa terjadi membutuhkan tegangan yang cukup tinggi dalam sekejap. Dua komponen yang bekerja secara bersamaan untuk membuat elektron melompat adalah balast dan stater. Begitu lompatan elektron sudah terjadi maka fungsi balast yang awalnya untuk menaikkan listrik cukup menjaga listrik terus mengalir. Karena filamen bukan berfungsi sebagai sumber cahaya, maka panas yang ditimbulkan lebih sedikit dan lebih banyak menjadi cahaya. Bila dilihat disini, maka energi di lampu neon lebih banyak untuk cahaya dibanding panas, sehingga dengan daya atau watt yang sama lampu neon lebih terang dibanding bohlam. Karena itu, lampu neon lebih hemat energi dibanding bohlam.
Terakhir adalah lampu LED yang bisa langsung mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Lampu LED merupakan lampu yang terdiri dari kutub anoda dan katoda. Lompatan elektron di katoda dan anoda di ruang hampa ini yang membuat lampu LED menyala dan panas yang ditimbulkan saat lompatan ini terjadi hampir tidak ada atau sangat kecil. Karena energi yang digunakan untuk menghidupkan LED hampir seluruhnya untuk cahaya, maka LED menjadi jauh lebih hemat dibanding neon dan bohlam.
Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa sedikitnya panas yang dihasilkan disebabkan oleh lompatan elektron, sehingga panas yang ditimbulkan lebih sedikit dan lebih banyak menjadi cahaya. Karena panas yang dibuang sedikit, maka emisi Co2 juga dalam jumlah kecil sehingga dapat mengurangi resiko global warming. Sedangkan, peristiwa ini juga dijelaskan dalam slide yang dibuat oleh Eric Strandberg dan Jeff Robbins.
Berbeda dengan lampu pijar yang membuatnya terang dengan memanaskan filamen tungsten melalui arus listrik di dalamnya agar bersinar, LED mendapatkan cahayanya melalui fenomena yang disebut electroluminescence. Electroluminescence adalah fenomena di mana suatu material memancarkan cahaya ketika arus listrik dilewatinya. Ini terjadi ketika elektron dikirim melalui dan mengisi lubang elektron. Ada lubang elektron di mana atom kekurangan elektron dan karenan memiliki muatan positif. Bahan semikonduktor seperti germanium atau silikon adalah di antara bahan-bahan yang dapat didoping untuk membuat dan mengontrol jumlah lubang elektron. Doping adalah penambahan unsur-unsur lain ke bahan semikonduktor untuk mengubah sifat-sifatnya. Dengan mendoping semikonduktor, dapat membuat dua jenis semikonduktor terpisah dalam kristal
2.2 Gambar LED Indicator yang Mencakup Pin Polaritas