Mohon tunggu...
Liza Anggraini
Liza Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Pendidikan, Universitas Jambi

Your attitude shows your quality

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kondisi Ekonomi Keluarga yang Rendah Menjadi Faktor Penghambat Anak-Anak di Indonesia Putus Sekolah

26 April 2022   17:25 Diperbarui: 26 April 2022   17:33 5101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan adalah salah satu bentuk dari pembangunan nasional untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, agar dapat mewujudkan masyarakat yang maju, cerdas dan sejahtera. 

Sesuai kebijakan pemerintah bahwa masyarakat berhak menempuh pendidikan selama 12 tahun atau setara dengan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMA). Tujuan dari masyarakat harus mengenyam pendidikan adalah agar setiap warga negara mempunyai bekal dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga mempunyai daya saing dalam hal kompetisi di masa globalisasi seperti sekarang ini. 

Keluarga merupakan bentuk pendidikan pertama dari seorang anak, karena dari keluarga akan dimulai bentuk pendidikan karakter dan ilmu sebagai dasar utama. 

Keluarga juga merupakan tempat perlindungan serta tempat pemenuhan kebutuhan sehari-hari termasuk untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan. Orang tua dalam suatu keluarga berkewajiban untuk membiayai seluruh keperluan pendidikan anaknya. Dalam hal ini kondisi ekonomi orang tua menjadi salah faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan anak.

Kondisi ekonomi suatu keluarga sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia. Adapun beberapa faktor yang dapat menentukan tingkat keadaan ekonomi keluarga diantaranya yaitu tingkat pendapatan orang tua, tingkat pengeluaran keluarga, tabungan (simpanan), dan kepemilikan harta yang bernilai ekonomis. 

Pada kondisi ekonomi keluarga yang menengah ke atas maka anak-anaknya akan mendapatkan pengarahan terhadap pendidikan yang layak untuk bekal masa depannya. Namun berbeda dengan kondisi ekonomi keluarga yang menengah ke bawah, mereka kurang mendapatkan pengarahan tentang pentingnya pendidikan sehingga banyak diantara mereka yang lebih memilih untuk bekerja sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dibandingkan untuk melanjutkan pendidikan. 

Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat anak-anak di Indonesia banyak yang putus sekolah dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang kurang mendukung.

Tingkat tingginya angka putus sekolah di Indonesia dikarenakan pada tingkat rendahnya ekonomi masyarakat karena banyak masyarakat beranggapan bahwa biaya untuk memenuhi pendidikan anak sangatlah besar. 

Biaya pendidikan tidak hanya dilihat dari pembayaran SPP setiap bulannya atau setiap semesternya saja, namun pemenuhan biaya pendidikan sehari-hari juga dinilai cukup besar seperti biaya pembelian buku, biaya transportasi dari rumah ke sekolah atau ke kampus, biaya makan selama berada di sekolah atau kampus, apalagi jika anak itu sekolah mengambil jurusan IPA dan mahasiswa yang mengambil jurusan SAINTEK ataupun yang mengambil jurusan Kesehatan maka akan membutuhkan biaya yang besar untuk kegiatan praktikum. 

Hal ini lah menjadi faktor penghambat, yang mana jika dibandingkan dengan pendapatan ekonomi keluarga yang menengah ke bawah maka tidak akan sebanding karena biaya pengeluaran akan lebih besar dibandingkan dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan.

Pemerintah di Indonesia sudah berupaya untuk mengatasi permasalahan pendidikan yang diakibatkan dari faktor ekonomi keluarga. Salah satu bentuk dari upaya pemerintah adalah telah menyiapkan berbagai macam bentuk Beasiswa untuk seluruh anak-anak di Indonesia untuk mendukung pada proses pendidikannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun