Mohon tunggu...
Liza Permasih
Liza Permasih Mohon Tunggu... Penulis - Menyukai dunia kata-kata, mencintai setiap momen yang tumbuh bersama para kesayangan.

Penulis merupakan seorang ibu dari tujuh orang anak yang menyukai dunia kata-kata sejak belia. Pernah menjadi kontributor tetap selama dua tahun di web parenting di The Asianparent Indonesia. Karya-karya fiksi penulis pernah dimuat di majalah Femina dan Gadis, sementara karya non fiksi, berupa kisah inspiratif tersebar dalam buku-buku antologi terbitan Gramedia Pustaka Utama. Selain menyukai dunia kata-kata, penulis juga aktif di dunia kuliner dengan memakai brand Dapur Momaliza. Mengambil nama yang sama dengan blog pribadinya, www.momaliza.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Internet Ngirit Bikin Happy di Masa Pandemi

1 September 2021   06:00 Diperbarui: 1 September 2021   06:07 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Internet ngirit bikin happy di masa pandemi (foto: Pixabay)

Memasuki tahun kedua masa pandemi, suka tidak suka, kita harus berdamai dengan kondisi ini. Mengurangi aktivitas di luar rumah bukan lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah kemestian. Ini tentu bukan perkara mudah bagi siapapun. Termasuk bagi saya pribadi.

Sebagai penulis lepas, meskipun saya memang bekerja di rumah sebelum wabah covid 19 menghantam negeri ini, namun perubahan aktivitas seluruh anggota keluarga, khususnya anak-anak, sangat mempengaruhi kegiatan keseharian saya. Ada sisi baik dan buruknya tentunya. 

Misalnya, saya tidak perlu bermacet-macet di jalan saat mengantar anak sekolah. Tidak ada lagi kerusuhan di pagi hari mencari kaus kaki yang mendadak hilang.  Pagi hari menjadi saat-saat yang damai.

Tentu saja itu tidak berlangsung lama.

Ketenangan pagi berganti dengan cepat berganti dengan ketegangan baru. Mendampingi anak belajar. Bagi sebagian besar ibu rumah tangga, ini benar-benar ujian yang menguras emosi.

Aktivitas menulis pun menjadi terhambat karena ada tambahan mengajari anak dan mendampingi mereka belajar selama PJJ. Belum lagi ketersediaan kuota --yang mendadak- menjadi kebutuhan pokok di masa pandemi, agar anak bisa mengikuti program belajar jarak jauh dan tidak ketinggalan pelajaran.

Bayangkan saja, dengan empat orang anak usia sekolah, berapa banyak kuota yang harus disediakan per bulan agar mereka bisa belajar dengan baik. Selama ini kami membeli paket internet dengan kuota terbatas, yang bisa habis sewaktu-waktu. 

Pernah ada kejadian, salah seorang anak ada pertemuan via zoom, karena kuota internet mendadak habis ia pun batal  mengikuti zoom. Kejadian seperti ini membuat anak menjadi sedih sekaligus bete. Meski hanya bertemu via zoom,ia ingin melihat wajah teman-teman sekelasnya.

Saya berandai-andai, jika saja ada paket internet murah dan ramah, khususnya terhadap pelajar, tentu akan sangat membahagiakan. Murah artinya harganya terjangkau masyarakat luas, sehingga masyarakat tidak perlu ngos-ngosan membiayai pendidikan anak-anaknya untuk membeli kuota.

Ramah bagi pelajar, tentunya diharapkan ada paket internet yang memudahkan para pelajar mencari program-program yang mendukung proses belajarnya selama di rumah. Hal ini pastinya sangat membantu para orang tua agar tak kesulitan saat mendampingi buah hati mereka belajar di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun