Mohon tunggu...
Liza Permasih
Liza Permasih Mohon Tunggu... Penulis - Menyukai dunia kata-kata, mencintai setiap momen yang tumbuh bersama para kesayangan.

Penulis merupakan seorang ibu dari tujuh orang anak yang menyukai dunia kata-kata sejak belia. Pernah menjadi kontributor tetap selama dua tahun di web parenting di The Asianparent Indonesia. Karya-karya fiksi penulis pernah dimuat di majalah Femina dan Gadis, sementara karya non fiksi, berupa kisah inspiratif tersebar dalam buku-buku antologi terbitan Gramedia Pustaka Utama. Selain menyukai dunia kata-kata, penulis juga aktif di dunia kuliner dengan memakai brand Dapur Momaliza. Mengambil nama yang sama dengan blog pribadinya, www.momaliza.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Turelo dan Sebuah Kisah

26 Agustus 2021   22:09 Diperbarui: 26 Agustus 2021   22:20 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : koleksi Diana I.)

Pernikahan Sina di penghujung bulan menggenapi perasaan Runi. Tiga minggu sudah ia berkubang dalam pencarian diri. Sudah saatnya ia memutuskan untuk kembali. Kembali pada dirinya. Kembali pada Raka. Ia akan meraih kembali kehidupannya, seperti halnya Sina yang tak putus memperjuangkan kebahagiaannya di tengah-tengah kekurangan dan keterbatasan dirinya.

Runi tersenyum menatap gugusan batu karang yang membingkai pantai Turelo sebelum kendaraan membawanya melaju menuju Bandara Polonia. Menghimpun nuansa biru laut dan langit dalam hatinya. Ia  akan kembali lagi suatu saat, itu janjinya pada Sina yang melepasnya dengan airmata yang menggenang di pelupuk mata.

Runi mengaktifkan selularnya. Ratusan pesan membanjiri email dan kotak pesannya. Sebagian besar dari Raka. Pesan-pesan yang berisi kekhawatiran dan kebingungan Raka menghunjam hatinya. Rasa bersalah pelahan-lahan mengisi ruang hatinya. Tak semestinya ia membiarkan Raka dalam kebingungan. Tak semestinya ia melarikan diri. Runi menarik napas dalam-dalam. Jemarinya memencet sebuah nomor. Raka, aku pulang...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun