Mohon tunggu...
Lisma Yunita
Lisma Yunita Mohon Tunggu... Guru - Universitas Pendidikan Indonesia

--

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

KKN-T UPI 2022: Inovasi Sektor UMKM Ubah Racun Jadi Camilan Lezat untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

6 Agustus 2022   15:57 Diperbarui: 24 Februari 2024   16:17 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama ketua UMKM Desa Darmaga (dokumentasi pribadi)

Pertumbuhan ekonomi menjadi hal yang krusial bagi sebuah negara. Bagaimana tidak, salah satu indikator negara masuk pada kategori maju dapat ditinjau dari pertumbuhan ekonominya seperti pendapatan perkapita yang tinggi, daya beli masyarakat yang tinggi, serta tingkat pengangguran yang rendah. Adapun pengertian dari economic growth atau pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukimo (1985) yaitu perubahan yang terjadi pada tingkat ekonomi di suatu negara dan selalu berjalan terus dari tahun ke tahun.

Disisi lain sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya yang melimpah yang tentunya dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan finansial serta ekonomi. Dengan kata lain Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar sehingga potensi tersebut perlu dimanfaatkan se optimal mungkin.

Sejalan dengan hal tersebut untuk mendukung optimalisasi potensi ekonomi masyarakat, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Darmaga yang berasal dari kelompok kecil 158 dengan tema Desa Tanpa Kemiskinan berinisiatif menjalankan program kerja pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Program kerja tersebut dilatarbelakangi karena UMKM berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Bahkan keterlibatan UMKM menjadi faktor penentu naik atau tidaknya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, maka tidak heran jika UMKM disebut-sebut sebagai  pilar perekonomian Indonesia. Pelaksanaan program kerja pemberdayaan UMKM tersebut dilakukan dengan berkoordinasi langsung bersama ketua UMKM "Mekar Rasa" di desa Darmaga. 

Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara bersama ketua UMKM setempat, didapat informasi bahwa terdapat beberapa jenis UMKM bidang kuliner di Desa Darmaga yaitu keripik, jamur, serta makanan tradisional opak. Ibu titi sendiri telah melakukan inovasi UMKM di bidang kuliner dengan memanfaatkan umbi gadung yang tumbuh liar di hutan menjadi camilan keripik lezat dan tentunya bernilai jual tinggi.

Berdiskusi bersama ketua UMKM (dokumentasi pribadi)
Berdiskusi bersama ketua UMKM (dokumentasi pribadi)

Umbi gadung (dokumentasi pribadi)
Umbi gadung (dokumentasi pribadi)
Gadung atau secara ilmiah dikenal dengan nama Dioscorea hispida Dennst merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang hidup liar di daerah hutan tropis. 

Umbi jenis ini diketahui mengandung racun yang berasal dari asam sianida, hal tersebut dibenarkan Ibu Titi dan menuturkan bahwa umbi gadung ini memang mengandung racun yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan pusing dan muntah jika kurang tepat pengolahannya, sehingga proses pengolahan umbi gadung ini haruslah tepat dan telaten supaya bisa aman untuk dikonsumsi.

Oleh karena itu, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan KKN pun mencoba membantu langsung proses pengolahan umbi gadung menjadi keripik yang aman untuk dikonsumsi, adapun tahap pengolahannya sebagai berikut:                   

 1. Pengupasan.                                                 

Pada tahap ini umbi gadung dikupas menggunakan pisau yang tajam hingga bersih dari kulit dan serabutnya, lalu dicuci sampai benar-benar bersih dari tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun