Mohon tunggu...
Lintang Panjer Sore
Lintang Panjer Sore Mohon Tunggu... -

Ingin menjadi insan yang baik, meskipun bukan yang terbaik.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menguak Sosok Siapa Si Ayah

3 September 2015   12:49 Diperbarui: 7 September 2015   22:48 11552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ndut, setahuku setiap kali kamu mengirim uang 15 jutamasuknya ke bank BNI lalu apa hubunganya dengan pinjamandi BCA? Dan seperti yang kita tahu, namanya pinjaman itu pasti ada masa tenggang waktu sebelum denda diberlakukan,bukan seenaknya kayak makan krupuk karung.

Ah, Ndut, Aku menganggap pertemuan dan pertemanan kita ini adalah takdir Tuhan yang tak dapat kamu elakkan meski kamu mau pasrah dengan model apapun pada yang di Atas. Aku sudah cukup berterimakasih atas kisah hidupmu selama kenal si Ayah bertahun tahun lamanya. Setidaknya aku bisa belajar darimu bahwa uang tidak akan bisa membeli kepercayaan. Dan yang terpenting, kamu tetap wanita tangguh pembawa petunjuk buat teman-teman BMIHK untuk membuka mata.

240 juta, ya 240 juta akan menjadi memory yang takakan pernah kamu lupakan. Karena dengan jumlah 240 juta itu setidaknya kamu telah terlepas dari beban tagihan perbulan dari si Ayah. Sungguh tak dapat aku bayangkan, jika 900 juta atau 1,8M lunas kamu cicil hanya dengan bukti selembar akad percaya tanpa hitam di atas putih? Seumur hidupmu hanya akanmerasakan penyesalan karena telah mengenal manusia itu.Terimakasih, Ndut.

 

HK. 28/08/2015.

Note buat pembaca: Tidak ada larangan untuk mengesharedan tidak pula ada perintah untuk mengeshare. Semua kembaipada pembaca.

 

                                              ***

 

Seperti pada catatan bagian pertama, pertanyaan demipertanyaan siapa ayah bermunculan di kolom komentar. Bahkan permainan teka teki silang tentang ayah pun mulai kongkrit. Praduga dari sebagian teman teman BMI Hong Kong yang jeli mulai menuju satu nama. Ayah! Oh Ayahanda! Ayah edan!

Mention demi mention nama akun akun facebook berlompatan dari arah pemberitahuan facebook. Share demi share dari satu dua akun bahkan puluhan akun makin merajalela. Yang merasa si Ayah orang baik orang terhormat datang memberi pembelaan. Yang merasa si Ayah orang tidakbaik datang memberi bantuan ke saya untuk menjawab setiap pertanyaan dan pembelaan juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun