Mohon tunggu...
Liyandari PGSD
Liyandari PGSD Mohon Tunggu... -

Saya tinggal di desa peneket, ambal, kebumen Kuliah saat ini di PGSD, semester 3 kampus 6 Kebment

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kontruktivisme dalam belajar

9 November 2010   07:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:45 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut teori kontruktivisme, belajar merupakan proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya, siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realias yang ada di dalam masyarakat. Hal-hal yang dapat kita simpulkan dari teori ini yaitu sebagai berikut.

vPengetahuan yang di dapat oleh siswa bersifat temporer dan selalu berubah

vBelajar merupakan pemaknaan pengetahuan sedangkan mengajar merupakansuatu proses menggali makna.

vOtak berfungsi sebagai alat menginterpretasi sehingga muncul makna yang unik.

vSi belajar bisa memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan yang dipelajari walaupun ia belajar tentang pengetahuan yang sama dengan teman yang lainnya.

vKitalah yang memberi makna terhadap realitas yang ada.

vBelaja dan pembelajaran tidak teratur.

vSi belajar dihadapkan kepada lingkungan belajar yang bebas sehingga mereka cenderung lebih mandiri dan berani mencoba hal baru.

vKebebasan merupakan unsuryang sangat esensial dalam belajar.

vKegagalan atau keberhasilan, kemampuan atau ketidakmampuan dilihat sebagai interpretasi yang berbeda yang perlu dihargai.

vKebebasan dipandang sebagai penentu keberhasilan.

vKontrol belajar dipegang oleh si-belajar bukan oleh pembelajar.

vTujuan pembelajaran menekankan pada penciptaan pemahaman, yang menuntut aktivitas kreatif-produktif dalam konteks nyata.

vPenggunaan pengetahuan secara bermakna bukan pemahaman saja.

vMengikuti pandangan si-belajar.

vAktivitas belajar dalam konteks nyata yaitu siswa benar-benar mengalami sendiri kejadian untuk dijadikan bahan belajar.

vMenekankan pada proses siswa dalam belajar bukan hasil dari belajar.

Teori ini sangat mengedepankan otak untuk berfikir dimana manusia memiliki struktur kognitif, dan semasa proses pembelajaran, otak akan menyusun segala pernyataan di dalam ingatan serta siswa akan mampu belajar secara mandiri dan tidak pasif lagi dalam belajarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun