Mohon tunggu...
Siti Awaliya Yuniarti
Siti Awaliya Yuniarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuluh Agama Islam

Menyukai kuliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Hati Galau, Bagaimana Menghilangkannya?

12 September 2022   16:30 Diperbarui: 12 September 2022   16:37 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hati atau qolbu asal kata dalam Bahasa Arab "qollaba-yuqollibu" artinya yang berbolak-balik. Tak ayal hati kita memang sering berbolak-balik, kadang senang, sedih, kecewa, gundah, ragu, yakin dan seterusnya. Banyak peristiwa yang membuat hati berbolak-balik. Dan ketahanan hati masing-masing orang berbeda-beda. 

Ada yang disentil dengan omongan dekil sudah tersinggung yang berarti ada kemarahan dan kesedihan berkecamuk dalam hati. Namun ada yang kebal "baper" / bawa perasaan jadi tetap cuek meski diejek yang menyakitkan.

Setiap insan pernah mengalami rasa galau, susah dan sedih. Sebenarnya apa penyebabnya? Mengutip pernyataan Imam Ibnul Qoyim dalam kitab 'Uddatus Shobirin yang menyebutkan "Sesungguhnya kesedihan, kesusahan dan kegalauan, tiada lain datang dari cinta dunia dan ambisi terhadapnya serta kelalaian (meremehkan) dalam beramal kebajikan dan ketaatan." Dari sini bisa ditelisik dan diingat kembali.

Berbagai masalah yang menimbulkan kegalauan, kesedihan dan kesusahan ternyata ambisi kita dan kesenangan pada hal-hal yang bersifat duniawi. Terlalu menghendaki sebuah jabatan, kedudukan, harta, kekasih atau barang. Jika tak bisa mencapai atau kehilangannya, pasti terjatuh dalam kesedihan dan kegalauan. Kehilangan posisi di kantor atau perusahaan , kehilangan harta benda, bahkan orang tercinta. Lalu bagaimana cara menghilangkan gundah gulana, sedih dan susah?

Untuk menghilangkan kegalauan hati Syaikh Abdul Aziz bin Abdulloh bin Baaz menjelaskan dalam Fatawa Nur 'ala ad-Darb diantaranya yakni memperbanyak dzikir kepada Allah, bersholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan perbanyak membaca Al Qur'an. 

Dzikrulloh atau berdzikir kepada Allah bisa dalam bentuk istighfar, tasbih, tahmid , tahlil atau dengan asma'ul husna. Dzikir-dzikir ini akan membuat hati menjadi tentram dan mengingatkan manusia bahwa segala sesuatu yang dipunya berasal dari Allah dan kelak akan kembali kepada-Nya.

Bersholawat berfaedah mengingatkan kita pada Rasululloh Muhammad SAW sekaligus menjadi wasilah kemudahan tersampaikannya permohonan kepada Ilahi Robbi. Membaca Al Qur'an  pun bisa membuat hati galau jadi hilang. Baik hanya dengan membaca huruf hijaiyahnya, maupun dengan mengetahui arti dan tafsirnya. Wallohul musta'an.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun